Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwira TNI yang Tewas di Papua Dikenal Rajin dan Suka Kerja Keras

Kompas.com - 02/12/2015, 15:45 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Keluarga besar Akademi Militer (Akmil) Magelang berduka atas meninggalnya Letkol Infanteri Anumerta Jhon Eliwod De Fretes.

Perwira menengah yang sebelumnya berpangkat Mayor Infanteri itu gugur dalam operasi militer di Kampung Namuni, Kabupaten Mamberamo, Papua.

Jhon diduga ditembak oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), Senin (30/11/2015) lalu.

Kepala Penerangan dan Humas Akmil, Asep Kusman, menyatakan Akmil telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.

Sebelum bertugas ke tanah Papua, pada tahun 2012, Jhon bertugas di lingkungan Akmil, salah satunya sebagai Kepala Urusan Humas Seksi Penerangan Umum Penhumas Akmil.

"Beliau pernah menjadi anak buah saya di Pemhumas Akmil. Beliau itu pekerja keras dan rajin, kalau diberi tugas pasti diselesaikan meskipun beliau harus begadang sampai malam," ujar Asep usai upacara pemakaman di TMP Giridharmoloyo Magelang, Rabu (2/12/2015).

Menurut Asep, pria kelahiran Allang, Ambon, 27 Juli 1974, itu adalah sosok yang menyenangkan. Jhon dekat dengan siapa pun karena tugasnya sebagai humas Akmil.

Asep menceritakan, sekitar tiga bulan lalu Jhon pulang ke Magelang dan mengunjungi kantor Penhumas Akmil. Jhon yang kala itu masih menjabat sebagai Staf Teritorial Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih bercerita banyak tentang pengalamannya bertugas di Papua.

"Waktu itu beliau cerita kepada kami kalau di Papua lebih dinamis, lebih banyak berhubungan langsung dengan masyarakat setempat," papar Asep.

Saat mendapat tugas negara sebagai rohaniawan di Papua, kata Asep, Jhon juga tidak keberatan karena sebagai prajurit TNI harus siap ditugaskan dimana pun walaupun harus jauh dari istri dan anak-anaknya.

"Beliau justru bahagia karena di Papua dia akan bertemu dengan saudara-saudaranya yang juga bertugas di sana," ucapnya.

Masih menurut Asep, meskipun Jhon asli Ambon, namun memiliki karakter yang lembut seperti orang Jawa atau 'njawani'. Perwira penghubung itu merupakan sarjana S-1 Teologi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta.

Tahun 2013, Jhon berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 di Program Pertahanan Nasional UGM. Saat masih di Magelang, Jhon juga seorang pendeta di gereja persekutuan Oikumene.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com