Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Ini "Sulap" Kotoran Gajah Jadi Lukisan Bernilai Seni dan Ekonomi Tinggi

Kompas.com - 21/11/2015, 13:14 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


Multi talenta

Lukisan yang dibuat Moko dan rekannya cukup unik, memiliki serat kasar dan tanpa pewarna. Jika terdapat warna merah, atau kuning itu murni pengaruh makanan yang dikonsumsi gajah.

Seperti lukisan berjudul "Memadu Kasih" terlihat dua ekor gajah dewasa dan satu ekor anak gajah bermain di bawah pohon yang berbaris rapi membentuk kerucut di tengah lukisan.

Lukisan tampak kaya saat gestur batang pohon dan jalan juga ia munculkan semua berbahan dasar kotoran gajah.

Sementara itu, uang hasil penjualan lukisan berbahan dasar kotoran gajah itu dimanfaatkan Moko dan teman-temannya untuk kampanye penyelamatan gajah dan lingkungan hidup di sekolah-sekolah.

"Uangnya tidak kami gunakan untuk kepentingan sendiri, tapi kami gunakan untuk biaya kampanye penyelamatan lingkungan hidup termasuk gajah ke sekolah-sekolah di Kabupaten Bengkulu Utara," papar dia.

Uniknya lagi, anggota ECC terdiri dari anak-anak para mantan dan perambah hutan.

"Kami menyadari sulit menyadarkan perambah hutan, lalu kami dekati anak-anaknya," tambahnya.

Moko merupakan pemuda desa yang memiliki banyak talenta, mengajar Bahasa Inggris, komputer, melukis dia lakoni di sekolah-sekolah kampungya.

Pemuda ini sempat kuliah di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) namun karena beberapa masalah dia harus meninggalkan bangku kuliahnya.

Nainggolan, warga Desa Sukabaru menyebutkan Moko dan kawan-kawannya pernah mendapatkan penghargaan Wanalestari dari Presiden SBY.

Penghargaan itu diterima karena keberhasilan Moko dan organisasinya dalam melakukan konservasi kawasan hutan.

"Ia anak yang cerdas mengharumkan nama desa ini, daerah beruntung punya orang sepintar dia," kata Nainggolan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com