Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nyarian Nyaring" Kirjuhari dalam Kasus Suap APBD Riau

Kompas.com - 18/11/2015, 18:17 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota DPRD Riau, Ahmad Kirjuhari agaknya tidak mau sendirian mempertanggungjawabkan uang suap pembahasan APBD Perubahan 2014 dan APBD Riau 2015.

Pada persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Pekanbaru Rabu (18/11/2015), politisi Partai Amanat Nasional itu  "bernyanyi" bahwa uang suap yang diterimanya dari orang suruhan Gubernur Riau (non aktif) Annas Maamun sebesar Rp 900 juta merupakan inisiatif Ketua DPRD Riau 2009-2014, Johar Firdaus. 

Johar, kata Kirjuhari, juga menerima uang sebesar Rp 250 juta dalam dua kali penyerahan, yaitu Rp 150 juta dan Rp 100 juta.

Pengakuan Kirjuhari sangat nyaring menuduh Johar terlibat dan mengatur aliran dana suap. 
Johar sendiri tetap membantah menerima uang dan tidak tahu menahu soal uang. Status Johar sampai sekarang masih sebagai saksi. 

Kisah aliran dana suap itu, menurut Kirjuhari dimulai pada  1 September 2014. Hari itu Kirjuhari bersama Johar bertemu dengan Annas Maamun di kediaman resmi Gubernur Riau, Jalan Diponogoro, Pekanbaru. 


Tidak ada pembicaraan penting dalam pertemuan itu karena banyak tamu sang gubernur.

Satu kesempatan, Kirjuhari ke toilet. Saat keluar dari kamar kecil itu, dia disongsong oleh Wan Amir, Asisten II Pemerintah Provinsi Riau.

Wan diperkirakan sudah menunggu Kirjuhari. Wan Amir, Annas dan Kirjuhari sudah lama saling kenal, karena ketiganya berasal dari Kota  Bagan Siapi-api, Rokan Hilir.

"Ketika saya keluar toilet, Wan Amir mendekati saya. Dia mengatakan akan memberikan titipan kepada Pak Ketua (Johar Firdaus). Saya diam saja dan tidak bertanya apa titipan itu," kata Kirjuhari.

Setelah perbincangan dengan Wan Amir, seorang pegawai Pemprov Riau bernama Suwarno menghubungi Kirjuhari lewat telepon.

Suwarno mengaku diperintah Wan Amir untuk menyerahkan bingkisan. Mereka kemudian sepakat, bertemu di parkiran bawah tanah gedung  DPRD Riau.

Menjelang maghrib, Suwarno menepati janji dan menyerahkan sebuah tas ransel dan dua bungkusan kepada Kirjuhari.

Tidak ada perbincangan antara keduanya. Kirjuhari langsung memasukkan tas dan bungkusan dari Suwarno ke mobilnya, jenis Toyota Yaris berwarna silver.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com