Gurihnya Ayam Penyet Tepi Pantai Lhokseumawe

Awalnya lokasi itu berupa tempat pendaratan helikopter dan kini dirubah menjadi pondok-pondok kecil tempat pengunjung menyantap makanan. Disediakan pula tempat duduk lesehan.

Selain itu, ada juga tempat duduk berjejer panjang untuk mereka yang datang dalam jumlah besar. Sembari menikmati makanan, pengunjung akan disapa oleh suara khas Maulizar layaknya sebagai penyiar radio.

Dia menyapa beberapa pengujung yang dikenal lewat pengeras suara dan menyebutkan namanya. Bagi pengunjung yang tidak dikenal,maka disapa secara umum dan mengucapkan selamat menikmati. Setelah itu, musik pun mengalun pelan.

"Di tengah persaingan bisnis makanan ini, kami mempertahankan keramahan pekerja. Menjaga cita rasa dan memperbanyak menu seperti menyiapkan ayam bakar, aneka ikan dan lain sebagainya. Begitu juga dengan minuman," ujar Maulizar.

Dia berharap pengunjung EQ Kafe benar-benar memiliki kedekatan emosional dengan kafe itu. Sehingga, esok atau lusa mereka kan kembali mencicipi ayam penyet yang khas.

"Satu hari kami menghabiskan 100 ekor ayam, sekitar 400 potong. Harga jual juga terjangkau hanya tiga belas ribu rupiah per porsi," ujar Maulizar.

Kini, sembari melihat pantai, dibuai angin nan semilir, silakan menikmati ayam penyet. Musik pelan akan menyertai kenikmatan bersantap Anda.