Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasionalisasi Bandara Internasional Lombok Tak Bisa Diprediksi

Kompas.com - 10/11/2015, 11:32 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Otoritas Bandara Internasional Lombok (BIL) hingga hari ini belum bisa memastikan, kapan bandara bisa kembali beroperasi secara normal. 

"Karena masih erupsi, BMKG pun tidak bisa memberikan prediksi, kapan bisa normal kembali," kata Humas BIL Gede Eka Sandi, Selasa (10/11/2015). 

Gede mengatakan, penutupan bandara akibat dampak erupsi anak Gunung Rinjani kembali diperpanjang hingga Rabu (11/11/2015). 

Penutupan ini sesuai dengan hasil evaluasi pihak otoritas bandara bersama BMKG, Airnav dan maskapai penerbangan. 

"Setelah kami evaluasi, penutupan akan diperpanjang sampai pukul 08.45 Wita besok. Itu per enam jam akan kami lakukan rapat evaluasi dan tiga jam sekali monitoring," kata Gede.

Berdasarkan hasil pantauan citra satelit Himawari Gunung Rinjani pada pagi ini, aktivitas erupsi Gunung Barujari yang terletak di dalam kaldera Gunung Rinjani masih terus berlanjut.

Pergerakan debu vulkanik akibat erupsi Gunung Rinjani mengarah ke arah Selatan-Barat. Sebaran debu vulkanik telah menutup jalur manuver pesawat dan dikhawatirkan dapat mengganggu keselamatan penerbangan. 

Penutupan kali ini merupakan ketujuh kalinya sejak aktivitas erupsi Gunung Barujari yang terletak di Kaldera Gunung Rinjani, mengganggu operasional penerbangan di BIL. 

Sebelumnya, bandara yang terletak di Praya, Lombok Tengah telah ditutup sejak keluarnya Notice to Airman (notam) pada hari Rabu (4/11/2015) pukul 18.45 Wita sampai dengan Kamis (5/11/2015) pukul 09.30 Wita. 

Penutupan bandara terus diperpanjang hingga Rabu (11/11/2015) besok. Belum diketahui pasti kapan BIL bisa kembali beroperasi secara normal. Akibat penutupan bandara, seluruh penerbangan dari dan menuju Lombok lumpuh.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com