Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Terus Main Gaple, Warga Pilih Tanam Sayuran di Dinding

Kompas.com - 05/11/2015, 18:36 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kecamatan Bandung Kulon menjadi wilayah terpadat di Kota Bandung. Daerah itu dihuni sekitar 140 ribu penduduk dengan pertumbuhan penduduk sekitar 2000 jiwa tiap tahun.

Hal itu membuat Kecamatan Bandung Kulon terkenal dengan wilayah yang kumuh. Gang sempit menjadi akses satu-satunya untuk menyusuri kawasan itu, seperti yang tampak di Kelurahan Caringin.

Namun, perlahan wajah kampung yang kumuh mulai dihilangkan. Caranya, dengan menanam aneka tumbuhan dan sayuran di dinding rumah warga atau urban farming. Di RT 01 RW 05 Kelurahan Caringin, warga gotong royong menata kampungnya agar terlihat hijau.

"Awalnya sih iseng, lihat bapak-bapak pada main gaple. Daripada tidak ada kerjaan mending mengembangkan tanaman di gang sempit," kata Yoyo Waryono (56) salah seorang warga, Kamis (5/11/2015).

Dengan pot yang terbuat dari pipa dan botol plastik, tanaman sayur seperti tomat, terong, cabai rawit, cabai merah dan bawang ditanam di tiap dinding rumah warga. Bahkan di bagian atas gang, melintang puluhan tanaman yang diletakan dalam karung.

"Sekarang gang yang ada tanaman baru 14 meter. Rencananya akan terus ditambah. Modalnya hanya Rp 350.000, semuanya sumbangan dari warga," ucapnya.

Jika telah berbuah, sayuran itu bisa diambil oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari.

"Siapa saja yang mau ya tinggal ambil," ungkapnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat terkesan dengan perubahan itu. Saat melakukan 'blusukan' di daerah tersebut, Emil sempat meninjau tanaman yang terpasang di tiap dinding rumah.

"Tadi kami lihat inisiatifnya itu, bahwa di dalam proses memperbaiki kampung ternyata bisa saja tanpa lahan, bisa ditempel di dinding," ucap Emil.

"Luar biasa saya sudah perintahkan kecamatan, agar ini jadi program unggulan Bandung Kulon," tambahnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com