Soal Debat Pilkada Sulteng Diduga Bocor, Kandidat Curigai KPUD

PALU, KOMPAS.com – Putaran kedua debat publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah yang digelar di Hotel Mercure, Rabu (4/11/2015) malam ini berakhir ricuh.

Kericuhan ini terjadi setelah Komisi Pemilihan Umum Daerah Sulteng tidak membawa daftar pertanyaan untuk diserahkan kepada moderator.

Namun, tiba-tiba seorang akademisi Unversitas Tadulako, Ahlis Djirimu, naik ke panggung dan memperlihatkan smartphone miliknya kepada moderator yang diakui menyimpan file pertanyaan.

Melihat itu, calon gubernur petahana, Longki Djanggola langsung berseru keras bahwa soal-soal yang telah disiapkan diduga telah bocor dan jatuh kepada orang yang tidak punya kepentingan.

"Saya heran materi soal yang semestinya dalam kondisi tersegel dan hanya dipegang oleh KPUD bisa diketahui oleh pihak lain, dalam hal ini Ahlis Djirimu yang notabene adalah staf ahli Pemerintah Kota," kata Longki.

Untuk itu Longki meminta kasus ini segera ditelusuri oleh KPU dan Bawaslu.

"Kami sangat menyayangkan debat ini ditunda. Padahal kami sudah mempersiapkan jauh hari untuk debat putaran kedua ini," ujar Longki.

Untuk diketahui daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada calon gubernur dan wakil gubernur sebenarnya sudah diserahkan dalam kondisi tersegel sepekan sebelum debat publik putaran kedua ini dihelat.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sulteng, Muharam Nurddin, ikut mencurigai KPUD Sulteng.

"Dengan adanya kejadian ini, semua orang pasti menduga bahwa KPUD tidak netral dalam penyelenggaraan pilkada ini," kata Muharam.