Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karapan Sapi Piala Presiden Masih Menerapkan Kekerasan

Kompas.com - 01/11/2015, 12:26 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kekerasan dalam karapan sapi memperebutkan tropi piala bergilir Presiden Republik Indonesia yang digelar di Stadion R Sunarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (1/11/2015), masih terus diterapkan.

Padahal, Gubernur Jawa Timur sudah mengeluarkan peraturan tentang larangan menggunakan kekerasan dalam karapan sapi.

Praktik kekerasan dalam karapan sapi ini disaksikan sejumlah pejabat di Madura, seperti bupati, kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Madura, anggota forum pimpinan daerah (Forpimda) dan wisatawan.

Kepala Bakorwil Madura, Asyhar, mengatakan tidak mau berdebat soal pola kekerasan dalam karapan sapi. Pihaknya hanya ingin pelaksanaan karapan sapi Piala Presiden berlangsung dengan baik.

"Perdebatan soal kekerasan dalam karapan tak perlu terus diperuncing. Sebab itu adalah dinamika di lapangan," kata Asyhar kepada sejumlah wartawan, Minggu.

Asyhar menambahkan, meskipun gubernur Jawa Timur sudah mengeluarkan peraturan larangan kekerasan dalam karapan sapi, namun sangat sulit diterapkan ketika sudah berada di lapangan.

"Saya akan berupaya bersama bupati agar kekerasan dalam karapan sapi bisa diubah menjadi tanpa kekerasan," imbuh Asyhar.

Kekerasan terhadap sapi dilakukan dengan cara melukai bagian pantat sapi menggunakan paku yang sudah ditajamkan. Paku-paku yang dilekatkan ke kayu, dipegang joki sapi karapan saat sapi dipacu. Sapi akan semakin berlari kencang ketika paku-paku tersebut ditusukkan kepada pantat sapi.

Bagian kekerasan lainnya, sapi sebelum dilepas ke dalam lintasan, dipasangi berbagai jenis bahan untuk menambah sapi lebih beringas saat dikerap. Misalnya dioleskan balsem, disiram dengan spirtus atau air jahe ke seluruh tubuh sapi.

Karapan sapi Piala Presiden RI tahun ini diikuti oleh 24 pasang sapi se Madura. Tampil sebagai juara pada tahun 2014 kemarin dari Kabupaten Bangkalan, dengan nama pasangan sapi Hajar Boz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com