"Dua kereta yang dijamasi, Kereta Kanjeng Nyai Jimat dan Kyai Kutokarjo," ucap Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Penewu Ronodorodo.
Dia mengungkapkan, biasanya jamasan kereta pusaka keraton digelar setiap bulan Suro pada Selasa Kliwon. Namun, karena bulan Suro ini tidak ada Selasa Kliwon maka diputuskan digelar hari Jumat ini.
"Jadi setiap jamasan hanya dua kereta, intinya Kanjeng Nyai Jimat dan kereta "penderek" (pendamping). Kereta ini dulu kendaraan Raja sekarang disimpan di museum," tegasnya.
Menurut dia, untuk Jamasan Kereta Kanjeng Nyai Jimat menggunakan air dan jeruk. Sebab, kereta yang digunakan pada Sri Sultan HB 1 ini terbuat dari kayu dan kuningan.
"Air yang pasti, kalau jeruk untuk membersihkan kuningannya," tandasnya.
Kereta Kanjeng Nyai Jimat sendiri merupakan kereta kencana yang digunakan pada zaman Sri Sultan HB I sekitar tahun 1800 an. Selain para abdi dalem, ratusan warga, baik dari DI Yogyakarta maupun dari luar kota, hadir untuk menyaksikan prosesi tersebut.
"Sekarang disimpan di museum ini, tapi kalau digunakan juga masih bisa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.