Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mamah Minta Perjuangannya Diteruskan"

Kompas.com - 29/09/2015, 12:48 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tangan Alviana (21) tak berhenti mengusap kaki si bungsu Akmal (12). Dengan mata sembab, bibir perempuan berkacamata itu tak berhenti berzikir.

Adik keduanya, Farid (17), tak bisa berdiam diri. Beberapa kali pria berambut ikal itu mondar-mandir tanpa tujuan di rumah duka di Kampung Babakan Sari RT 04 RW 09 Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (29/9/2015).

Alviana, Farid dan Akmal (12) kini menjadi piatu. Sang ibu, Rina Ocktarina (45), merupakan satu dari enam warga Kota Cimahi, Jawa Barat, yang menjadi korban tragedi Mina, Arab Saudi.

Bagi Alvi, ibunya merupakan sosok panutan yang mengajarkannya untuk selalu optimis menjalani hidup.

"Mamah itu selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri. Bahkan saat mamah pergi haji, saya disuruh jualan aksesoris sama mamah, itu bekal yang dikasih," kata Alvi.

Pada Rabu (23/9/2015) malam, atau sehari sebelum tragedi, Alvi mendapat kabar dari ibunya melalui sambungan telepon. Kepada Alvi, Rina berkata besok dia akan melakukan lempar jumrah.

"Mamah minta didoakan agar diberi keselamatan," ucap perempuan yang tengah berkuliah di STKIP Siliwangi Cimahi itu.

Tak hanya menjadi sosok ibu bagi tiga anaknya, Rina yang sehari-hari berprofesi sebagai guru TK itu dikenal sebagai sosok yang punya jiwa sosial tinggi. Selain mengajar, Rina memiliki 15 anak asuh yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Jadi tiap hari Minggu, mamah suka ajak mereka main sambil memberikan pelajaran," lanjut Alvi.

Dia pun mengenang petuah yang disampaikan mendiang ibunya sebelum pergi ke Tanah Suci.

"Mamah bilang minta perjuangannya diteruskan," kata Alvi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com