Kepala Bidang (Kabid) Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Sultra, AKBP Adang Ashar melalui humas polda Sultra, Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, pengambilan sampel DNA dilakukan kepada tiga keluarga korban. Hal tersebut untuk keperluan identifikasi.
"Ada tiga anggota tim DVI yang berangkat ke Muna. Tim memeriksa mukosa pipi, air liur atau saliva, darah dan rambut terhadap orang tua dan anak korban," ungkap Dolfi, Kamis siang.
Sampel DNA itu, lanjut Dolfi, akan diserahkan ke Pusdokkes Mabes Polri untuk dicocokkan dengan korban jatuhnya pesawat Trigana Air.
"Pemeriksaan itu dilakukan setelah melihat adanya korban yang berasal dari kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara," terangnya.
Sementara itu, Abdul Ahadin, keluarga korban atas nama La Ode Musran (20) mengatakan, hanya tiga keluarga yang diambil sampel DNA, yakni orangtua La Boni, La Ode Musran dan Wa Ode Suriana.
"Bapaknya Yusran sudah ke Jayapura, mungkin diambil sampelnya di sana," ujarnya saat dihubungi di sela pengambilan sampel DNA di Polres Muna, Kamis siang.
Seperti diberitakan, empat warga kabupaten Muna menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana Air jurusan Jayapura-Oksibil, Minggu (16/8/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.