Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket dan KTP Dipakai Orang Lain, Dewa Raka Selamat dari Kecelakaan Trigana Air

Kompas.com - 19/08/2015, 16:00 WIB
KOMPAS.com - Berita pesawat Trigana Air rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak dan kemudian dilaporkan menabrak gunung, membuat ponsel Dewa Putu Raka tak henti-hentinya berdering, Senin (17/8/2015).

Teman kerja, teman kuliah, keluarga, rekan di organisasi keagamaan di Jayapura yang kenal dengan nama Dewa Putu Raka terus menghubunginya. Ini semata karena namanya terus terpampang dalam daftar 49 penumpang yang ditayangkan televisi.

"Dari setelah kejadian sampai larut malam hingga tadi (kemarin) saya menerima telepon. Semua bertanya kabar saya. Saya katakan saya baik-baik saja," ucap Dewa Putu Raka dari Jayapura melalui sambungan telepon, Senin malam.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi, ini mungkin sudah jalan Tuhan. Saya juga panik, saya terus menghubungi teman-teman yang ikut dalam penerbangan tersebut tapi ponselnya semua sibuk," tambah pria yang bekerja di Kantor Pos Jayapura itu.

Setali tiga uang, keluarga Dewa Raka di Banjar Triwangsa, Desa Tegaltugu, Kabupaten Gianyar, Bali, juga sempat panik.

Sang kakak, Dewa Nyoman Alit (50), sontak terperanjat dari tempat duduknya setelah melihat berita di televisi yang menyatakan adiknya merupakan satu penumpang dari pesawat yang hilang kontak tersebut.

Dewa Alit lalu memanggil istri dan anak-anaknya. Dia meminta diambilkan kacamata.

"Tolong ambil kacamata, ada pesawat jatuh di Papua. Ada nama Dewa Putu Raka. Apa itu benar?" begitu dia bertanya kepada istri dan anak-anaknya saat melihat siaran televisi.

Suasana menjadi tegang. Rasa was-was pun mulai bermunculan. Mereka sekeluarga terus berdoa agar Dewa Raka dalam keadaan selamat. Baru tadi siang (kemarin) Dewa Raka menghubungi keluarganya di Tegaltugu. Kabar darinya membuat keluarga perlahan lega.

"Baru tadi siang (kemarin) saya dihubungi sama adik saya. Dia berpesan keluarga jangan khawatir. Dia dalam keadaan baik-baik saja," kata Dewa Alit penuh syukur saat ditemui di rumahnya, kemarin.

Dewa Raka menuturkan, pertama kali dirinya mengetahui berita hilangnya pesawat Trigana Air melalui running text di satu televisi swasta, Minggu siang. Pria 47 tahun ini pun bergeming dari depan televisinya. Nama Dewa Raka lalu muncul sebagai satu di antara 49 orang penumpang pesawat.

Pria asal Banjar Triwangsa, Desa Tegaltugu, Kecamatan Gianyar ini lanjut bercerita. Ia membenarkan bahwa satu tiket pesawat memang atas nama dirinya. Dia memesan tiket tersebut Kamis (13/8/2015) dan akan menuju Oksibil untuk menjalankan tugasnya sebagai pegawai PT Pos Indonesia.

"Memang saya sudah memesan tiket. Saya mesennya itu hari Kamis minggu lalu," katanya.

Rencananya, Dewa Raka akan bertugas di Oksibil selama seminggu kedepan. Tidak ada firasat apapun menghampirinya. Semuanya berjalan normal. Dewa Raka pun bekerja seperti biasanya.

Sabtu (15/8/2015), saat dia sedang berada di kantor, sebuah surat elektronik (e-mail) masuk. Isinya adalah kabar terbaru ihwal penugasan. Dewa Raka ditugaskan untuk dinas ke Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/8/2015) selama tiga hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com