Rasiyo-Abror datang ke kantor KPU Surabaya tepat pada pukul 15.30 WIB dengan diantar puluhan pendukungnya dari Partai Demokrat ataupun Partai Amanat Nasional (PAN). Keduanya mengenakan atasan serba putih dan berkopiah hitam.
Rasiyo-Abror diusung Partai Demokrat dengan modal 6 kursi DPRD Surabaya dan 4 kursi PAN. Salah satu syarat wajib pendaftaran berupa surat asli rekomendasi dari PAN sempat menjadi perdebatan karena pasangan ini tidak dapat menunjukkan surat asli, hanya berupa cetak ulang dari e-mail.
"Namun karena kedua pasangan ataupun dari PAN Surabaya bersedia menandatangani bahwa surat rekomendasi akan dilengkapi, maka kami bisa terima," kata komisioner KPU Surabaya, Nurul Amaliyah.
Dengan pendaftaran dari pasangan Rasiyo-Abror yang diusung Partai Demokrat-PAN, maka hanya tiga partai parlemen di Surabaya yang aktif dalam pilwali Surabaya tahun ini. Partai-partai lainnya, seperti PKB, PPP, PKS, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Golkar, dan Partai Nasdem, tidak memberikan sikap politik.
Pasangan Rasiyo-Abror akan melawan pasangan petahana Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana (Risma-Wisnu) yang diusung partai tunggal, PDI-P, yang memiliki 15 kursi di DPRD Surabaya. Pilwali Surabaya sempat terancam ditunda hingga 2017 karena hingga dua kali kesempatan pendaftaran yang dimulai sejak 26 Juli lalu, belum ada lawan bagi pasangan Risma-Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.