SURABAYA, KOMPAS.com
— Ratusan massa dari berbagai elemen menggelar aksi di depan Kantor KPU Surabaya, Selasa (11/8/2015). Mereka membawa dua ekor sapi untuk didaftarkan sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilwali Surabaya, Desember mendatang.Dua ekor sapi itu merupakan bentuk sindiran warga Kota Surabaya kepada partai-partai yang tidak berani mengusung pasangan calon pada Pilwali Surabaya.
"Jika tidak ada pasangan yang mendaftar, kami daftarkan pasangan sapi ini. Sapi saja berani daftar, mengapa parpol tidak berani?" kata koordinator aksi, Afrizaldi.
Langkah politik yang diambil Koalisi Majapahit tidak mengusung pasangan calon dalam Pilwali Surabaya ini dinilainya sebagai kegagalan sistem demokrasi di Surabaya.
"Ada unsur kesengajaan yang sengaja dilakukan untuk menggagalkan pilwali di Surabaya," ujarnya.
Massa juga memprotes kebijakan KPU Surabaya yang memperpanjang masa pendaftaran pasangan calon. Menurut mereka, jika tidak ada pasangan yang mendaftar sampai akhir masa pendaftaran, KPU harus mengesahkan pemenang pasangan yang mendaftar, yaitu pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana (Risma-Wisnu).
Sementara itu, pada hari terakhir perpanjangan masa pendaftaran, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), Rasiyo-Dhimam Abror, dijadwalkan mendaftar ke KPU Surabaya.
Sebelumnya, waktu pendaftaran pasangan calon sempat diperpanjang dua kali karena tidak ada pasangan yang mendaftar untuk melawan Risma-Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.