Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Korban Aksi "Koboi" Anggota Polisi Datangi Kantor LBH

Kompas.com - 13/07/2015, 15:37 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tiga korban aksi "koboi" anggota polisi mendatangi Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Senin (13/7/2015). Kedatangan dua juru parkir dan satu koordinator parkir Toko Emas Semar Jawa di Prambanan Klaten ini ingin meminta bantuan hukum terkait peristiwa yang menimpa mereka beberapa hari lalu.

Catur Yuda, Koordinator parkir Toko Emas Semar Jawa di Prambanan, menuturkan, awal peristiwa penganiayaan oleh oknum anggota polisi terjadi pada 5 Juli 2015 lalu di halaman parkir Toko Emas Semar Jawa. Sulistyo yang sedang berjaga mengarahkan mobil yang hendak keluar setelah membeli perhiasan.

Namun, saat diminta uang parkir, pengemudi yang belakangan diketahui merupakan anggota polisi bernama Tony Pamungkas itu justru memukulinya.

"Sulistyo lari, lalu bilang ke Hartanto. Hartanto datang untuk menanyakan kenapa adiknya dipukuli," ucapnya.

Saat akan bertanya, lanjutnya, Tony justru langsung memukul Hartanto. Bahkan, oknum anggota polisi itu sempat menodongkan senjata api. Saat itu, Hartanto bisa berlari menyelamatkan diri.

"Mendengar cerita itu, saya langsung mengajak mereka melapor ke Polsek Prambanan," ujarnya.

Anggota polisi itu, lanjutnya, kembali melakukan penganiayaan pada tanggal 6 Juli dengan menabrakkan mobil yang dikendarainya ke tubuh Sulistyo. Tak berhenti di situ, pada tanggal 7 Juli 2015, oknum polisi dengan mengenakan seragam bersama temannya kembali datang ke lokasi untuk mencari Sulistyo dan Hartanto.

"Sulistyo disemprot cairan di bagian mata dan dipukuli. Saya melihat dan mencoba menanyakan masalahnya apa, eh juga disemprot, tapi satu berhasil orang saya pegang," tegasnya.

Menurut dia, karena persitiwa itu tepat di depan parkiran Toko Emas yang berada di pinggir Jalan Yogya-Solo, warga akhirnya berdatangan dan langsung memukuli.

"Saat itu Kapolres Klaten juga datang dan meredam emosi masyarakat. Kapolres Klaten memeriksa oknum itu dan memastikan benar anggota," ucapnya.

"Harusnya polisi mengayomi rakyat kecil seperti kami. Tapi oknum ini justru menganiaya, kami berharap Polres Klaten dan Polda DIY mengusut kasus," tambahnya kemudian.

Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, mengaku pihaknya telah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan yang bersangkutan terkait peristiwa itu. Prosesnya saat ini masih berjalan dan jika memang ditemukan fakta-fakta anggota melakukan pelanggaran maka akan ditindak tegas.

"Jika memang ada pelanggaran akan tetap di proses dan ditindak tegas sesuai dengan Undang-undang serta peraturan yang ada," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com