Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Bahaya Sinabung Terus Diperluas

Kompas.com - 17/06/2015, 19:58 WIB

KABANJAHE, KOMPAS — Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih tinggi. Erupsi dan luncuran awan panas masih terus terjadi. Zona bahaya yang semula hanya di sektor selatan dan tenggara, kini, diperluas hingga sektor utara, barat, dan timur dengan radius 3 kilometer. Sebanyak 10.714 jiwa mengungsi.

”Saat ini yang terbaru ada tujuh desa yang diungsikan karena ancaman lontaran batu pijar dan hujan abu yang lebat,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra, Selasa (16/6).

Ketujuh desa itu adalah Kuta Tengah, Sigarang-garang, Jeraya, Kuta Rayat, Kuta Gugung, Sukanalu, dan Mardinding. Desa Sigarang-garang, Desa Kuta Rayat, dan Desa Sukanalu berada di sektor timur. Desa Kuta Gugung dan Dusun Lau Kawar berada di sektor utara. Desa Kuta Tengah dan Desa Jeraya di sektor tenggara. Adapun Desa Mardinding berada di sektor barat. Warga dievakuasi sejak Senin sore hingga Selasa dini hari.

Status Gunung Sinabung dinaikkan dari Siaga menjadi Awas sejak Selasa (2/6). Saat itu, sedikitnya 2.489 warga dari Desa Tiga Pancur, Pintu Besi, Berastepu, dan Guru Kinayan diungsikan karena berada di zona bahaya, yaitu di 7 kilometer sektor selatan dan tenggara bukaan kubah lava.

Armen menyampaikan, pada Selasa, sejak pukul 00.00 hingga pukul 15.00, telah terjadi lima kali awan panas guguran dengan luncuran sejauh 2.000-3.000 meter arah tenggara. ”Tinggi kolom mencapai 500-1.000 meter. Durasi paling lama terjadi pada pukul 08.16, yaitu selama 597 detik,” ujarnya.

Armen mengatakan, volume kubah lava di puncak gunung diperkirakan mencapai 3,2 juta meter kubik, dan sejak pukul 00.00 hingga 12.00 terjadi 81 kali gempa guguran. Abu vulkanik pun terbawa angin ke arah timur hingga Berastagi atau sejauh 15 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. ”Kami mengimbau warga masyarakat mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan,” lanjutnya.

Lokasi pengungsian

Pengungsi saat ini berada di 10 lokasi pengungsian, yaitu di Desa Batu Karang, Gereja Katolik St Petrus dan Paulus, gedung serbaguna KNPI, gedung serbaguna Gereja Batak Karo Protestan, Jambur (tempat pertemuan) Sempajaya di Desa Lau Gumba Berastagi, Gudang Jeruk Surbakti di Desa Surbakti, taman hutan rakyat di Tongkoh, gedung Korpri, Desa Tanjung Mbelang, serta Gereja Pantekosta di Indonesia di Desa Ndokum Siroga.

Bupati Karo Terkelin Brahmana menjelaskan, pemenuhan logistik bagi pengungsi sudah dilakukan. Pemerintah daerah menyiapkan, antara lain, lokasi pengungsian, dapur umum, air bersih, makanan, dan perlengkapan tidur. ”Pasti ada kekurangan. Kami berharap ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Saat ini lokasi pengungsian itu mampu menampung pengungsi, tetapi nanti akan dikaji lagi,” ujarnya.

Terkelin mengatakan, ke depan, pengungsi akan dicarikan tempat di desa-desa sekitar lereng Gunung Sinabung yang aman dan dekat dengan desa asal mereka. ”Dengan tinggal di desa sekitar, ekonomi desa ikut terbangun dan ada bantuan infrastruktur dari pusat, seperti pembangunan sumur bor untuk kebutuhan air bersih. Dari segi efektivitas, anak-anak pun tetap bisa sekolah,” ucapnya. (DKA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com