Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemu Batu Bergambar Raksasa Akan Diberi Penghargaan

Kompas.com - 14/06/2015, 14:45 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penemu batu bergambar raksasa atau sering disebut Kala serta antefik di area persawahan Dusun Kerangbajang, Desa Tlogiadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman akan mendapatkan penghargaan.

Selain itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY juga akan memberikan penghargaan kepada penemu Yoni di desa Tamantirto kasihan Bantul pada awal Maret 2015 lalu.

"Kita akan berikan ganti untung untuk warga yang menemukan batu candi di area persawahan di Sleman yang Kala dan Antefik kemarin," ujar Kepala Seksi Perlindungan,pengembangan dan pemanfaatan BPCB DIY Wahyu Astuti, Minggu (14/6/2015).

Wahyu menuturkan, selain warga yang menemukan Kala dan Antefik di Sleman Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY juga akan memberikan penghargaan kepada penemu Yoni di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul, awal Maret lalu.

"Ada dua orang yang akan diberi penghargaan atau istilahnya ganti untung. Satu warga Sleman satu lagi penemu Yoni di Bantul," ucapnya.

Besaran nominal ganti untung tersebut, lanjutnya, akan diperhitungan sesuai dengan penting tidaknya benda yang ditemukan bagi ilmu pengetahuan. Namun untuk penemu Yoni di Bantul kemungkinan akan diberikan ganti untung sekitar Rp 10 juta.

"Yang Sleman belum bisa kita pastikan berapanya. Sebab, temuan belum kita teliti lebih lanjut, baru awal tim datang untuk melakukan pengecekan," tandasnya.

Nantinya, pemberian penghargaan atau istilahnya ganti untung imbuhnya akan dilakukan di rumah penemunya. Sekaligus sosialisasi ke pada masyarakat terkait pentingnya pelestarian benda-benda cagar dan warisan budaya.

"Sosialisasi terus kita lakukan lewat bioskop keliling dan workshop-workshop. Harapannya dengan adanya langkah-langkah ini, kesadaran masyarakat terus meningkat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com