Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Sejahtera (BPMPKS) Bireuen Bob Mizwar mengatakan, angka itu berpotensi terus meningkat seiring membaiknya pemahaman masyarakat bahwa hal tersebut harus dilaporkan, bukan malah ditutupi.
”Kalau dulu ada kecenderungan hal seperti ini (dinilai) merupakan aib untuk tidak diketahui umum, sehingga menjadi rahasia, dan pelaku bebas melakukannya lagi,” ungkap Bob.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Aceh, khususnya Kabupaten Bireuen, semakin melek dengan informasi dan hukum, sehingga cepat melaporkannya kepada aparat terkait. ”Kita yakin, masyarakat responsif untuk segera melaporkan kejadian khususnya pencabulan yang dialami anggota keluarga mereka,” kata Bob.
Peran aktif aparatur desa, yakni kepala desa, sekdes, dan lainnya diharapkan juga aktif dalam menyikapi persoalan tersebut, jika terjadi di wilayahnya. BPM akan memberi fasilitas bagi keluarga korban untuk pendampingan hingga masa traumatis berakhir.
”Anak adalah aset Bangsa. Di pundak mereka tanggung jawab besar akan diemban ke depan. Apa jadinya kalau beban mereka sedari kecil sudah demikian besar?” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.