Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Peras Pendulang Emas di Baya Biru Kabupaten Paniai

Kompas.com - 15/04/2015, 03:12 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Belasan orang bersenjata api dikabarkan melakukan pemalakan terhadap para pendulang di areal pertambangan rakyat emas rakyat Baya Biru, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai. Informasi yang dihimpun Kompas.com di Paniai, belasan orang bersenjata api mendatangi para pendulang emas di aliran sungai Degeuwo sejak hari Minggu (12/4/2015) kemarin.

Mereka mengancam membunuh para pendulang jika para pengusaha tambang emas tidak memberikan sejumlah uang serta emas. Sumber Kompas.com di Nabire, mengatakan dari informasi via telepon satelit dari Baya Biru, komplotan bersenjata itu mendatangi tiga pengusaha tambang rakyat dan meminta tebusan bervariasi.

Di lokasi Tayaga 3, mereka meminta emas 5 kilogram dan uang tunai sebesar Rp 500 juta. Di lokasi Avanza, mereka meminta emas 3,5 kilogram dan uang tunai Rp 250 juta. Sementara di lokasi Sion, mereka meminta emas 70 gram.

"Komplotan bersenjata memberi waktu pengusaha tambang hingga Rabu (15/4/2015) besok, jika tidak dipenuhi mereka mengancam membunuh para pendulang yang bekerja untuk pengusaha tambang itu," ungkap sumber Kompas.com di Nabire yang enggan disebutkan identitasnya.

Aksi pemerasan di lokasi pertambangan rakyat itu bukan pertama kalinya terjadi. Karena terletak di tengah hutan belantara, sehingga aparat kepolisian sulit mengamankan lokasi tersebut.

Beberapa waktu lalu juga terjadi aksi pembakaran terhadap 3 ekskavator milik PT Modern di Kabupaten Paniai. Dari informasi kepolisian, sebelum kejadian kelompok bersenjata itu memeras pihak perusahaan meminta sejumlah uang, tapi tak dihiraukan pihak perusahaan.

Belum ada keterangan dari aparat kepolisian terkait insiden pemerasan di lokasi pendulangan rakyat di Baya Biru, perbatasan Kabupaten Paniai dan Kabupaten Nabire. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com