Pria yang kerap disapa Emil ini resah lantaran hingga H-14 penyelenggaraan dana yang dibutuhkan untuk renovasi dan penambahan aksesori Kota Bandung dari pemerintah pusat belum kunjung diberikan.
Pemkot Bandung meminta kucuran dana untuk perbaikan infrastruktur serta rangkaian kegiatan KAA kepada pemerintah pusat sebesar Rp 10 miliar.
"Kebawa mimpi, stres, capek, seharian kerja sampai malam, mau istirahat mimpinya KAA karena ada lebih dari 30 perbaikan infrastruktur, 60 acara," kata Emil saat ditemui di Bandung Command Centre, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (9/4/2015).
Emil menambahkan, dari Rp 10 miliar yang diperlukan, pemerintah pusat baru memberikan uang ratusan juta rupiah yang dipakai untuk memindahkan Monumen Dasasila Bandung dari Jalan Simpang Lima ke Jalan Asia Afrika.
"Lama karena prosedurnya harus diperiksa dulu di inspektorat, ke departemen-departemen. Harus ada persuratan ini, itu," ucapnya.
Lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, ini berharap dana tersebut segera turun agar tidak menghambat jalannya perbaikan dan pembangunan.
"Jelas menghambat (pembangunan), tapi kita punya plan A dan plan B kalau dana tidak turun. Misalnya, acara 20.000 angklung, kalau dana enggak turun, enggak usah pakai kaus, bawa masing-masing saja. Budget makanan bawa sendiri dari rumah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.