"Para tetangga di sini kaget semua mendengar Pak Junaidi ditangkap polisi karena terlibat gabung dengan kelompok ISIS. Dia (Junaidi) baik sekali dengan para tetangga di sini," kata Wakil Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Kamis (26/3/2015).
Menurut Kholik, sosok Junaidi tak pernah bermasalah dengan para tetangga dan warga sekitar. "Dia juragan bakso. Banyak anak buahnya yang jualan bakso rombong keliling. Istri Pak Junaidi di rumah saja membuat bakso itu," kata dia lagi.
Kholik yang rumahnya berdekatan dengan rumah kontrakan Junaidi mengaku tidak tahu proses penangkapan Junaidi oleh tim Densus 88. "Proses penangkapannya tidak tahu. Saya tahu setelah saya ditanya beberapa wartawan," kata dia.
Sementara itu, Dewi yang juga tetangga Junaidi mengaku kaget mendengar Junaidi ditangkap karena terkait terorisme. "Dia baik ke tetangga. Suka ngobrol dan tak pernah ada masalah dengan tetangga dan warga di sini," kata dia.
Junaidi lebih kurang sudah 10 tahun mengontrak rumah tersebut. Junaidi dilahirkan di Desa Lengkong, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Junaidi ditangkap pada Rabu (25/3/2015) sekitar pukul 18.30 WIB, di Jalan Wortel RT 4 RW 5, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.