Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Hama, 153 Ton Beras Bulog Jadi Tepung

Kompas.com - 09/03/2015, 18:54 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 153 ton beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XI Madura, Pamekasan, Jawa Timur, rusak hingga menjadi tepung. Rusaknya beras tersebut diklaim akibat serangan hama Rhyzoperta Dominica di dalam gudang penyimpanan beras.

Kepala Gudang Bulog Pamekasan, Yuni Irianto, menjelaskan, serangan hama yang menyebabkan beras menjadi seperti tepung bisa terjadi dalam jangka waktu satu malam. Hama Rhyzoperta Dominica wujudnya sangat kecil dan mudah masuk ke dalam karung beras.

"Kalau sudah diserang hama ini sulit untuk dibasmi karena dalam jangka watu 25 hari, telurnya hingga menetas bisa mencapai 300 hama," ujarnya, Senin (9/3/2015).

Yuni menjelaskan, beras yang rusak menjadi tepung itu masih bisa dimanfaatkan ulang meskipun harapannya sangat tipis. Caranya dengan memproses ulang dan memilah antara yang sudah menjadi tepung dan yang masih utuh menggunakan mesin khusus. Yang jadi tepung dibuang, sementara yang masih utuh dibungkus ulang.

Cepat rusaknya beras dalam jangka waktu semalam itu membuat heran anggota DPR RI Komisi VI, Kholilurrahman. Menurut dia, padahal pemeliharaan beras sudah dilakukan secara rutin.

Kholilurrahman akan membicarakannya bersama kementrian BUMN agar ada penanggulangan yang lebih bagus lagi.

"Kalau semalam bisa habis ratusan ton, maka harus ada langkah serius untuk menanganinya. Saya akan cari cara bersama Kementrian BUMN di Jakarta," kata pria mantan Bupati Pamekasan ini.

Kholilurrahman mengatakan jika dibutuhkan penelitian khusus untuk menangani hama penghancur beras Bulog, pihaknya juga akan membahas secara khusus di Komisi VI. Sebab jika dibiarkan tanpa ada penanganan khusus, beras milik negara bisa rusak sia-sia dan merugikan negara sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com