Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percakapan SMS soal Mens Jadi Bukti Aksi Pencabulan

Kompas.com - 11/02/2015, 12:17 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Aksi pencabulan pemuda gereja kepada adik asuhnya terdeteksi dari pesan elektronik (SMS) pelaku kepada korban yang menanyakan apakah dia sudah menstruasi (datang bulan) atau belum. Percakapan itu oleh polisi digunakan sebagai salah satu bukti untuk menangkap pelaku. (Baca: Pemuda Ini Cabuli Adik Asuhnya di Gudang Gereja)

Polisi mendapati beberapa isi pesan di ponsel korban dari pelaku yang selalu menanyakan kondisi korban. Berikut beberapa isi pesan yang dijadikan bukti:

"Kamu udah mens ya," tanya pelaku.

"Ini lagi mens," jawab korban.

"Ow, aman kalau gitu," balas pelaku.

Isi percakapan itu, menurut Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya AKP Imaculata Sherly Mayangsari, ditemukan oleh ibu korban. Karena curiga, ibu korban lalu mendesak agar korban mengaku dan melapor ke polisi.

"Semula korban tidak mengakui perbuatannya. Namun, dia tidak bisa mengelak setelah polisi mengantongi isi pesan elektronik pelaku kepada korban yang menanyakan apakah dia menstruasi," kata Sherly, Rabu (11/2/2015).

Menurut Sherly, korban selalu menuruti kemauan kakak asuhnya itu karena diancam akan tidak diperhatikan atau ditak-acuhkan di setiap kegiatan ibadah gereja. "Korban diancam akan dicueki pada setiap kegiatan ibadah gereja jika menolak diajak," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pemuda 28 tahun bernama FHP ditangkap polisi karena diduga melakukan aksi pencabulan terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun. Perbuatan itu dilakukan berkali-kali, di hotel dan juga di gudang gereja.

Dalam pemeriksaan, FHP mengaku tertarik dengan korban karena dia terlihat begitu lugu dan polos. Selanjutnya, FHP pun memberi perhatian lebih kepada korbannya, hingga hubungan keduanya menjadi sangat dekat. Di hadapan polisi, FHP mengaku teringat mantan pacarnya yang pernah berhubungan badan dengannya, setiap kali melihat korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com