Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mestinya, Jokowi Beri Imbalan untuk Warga Penemu Serpihan AirAsia"

Kompas.com - 05/02/2015, 12:24 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo seharusnya memberikan imbalan atau tanda jasa kepada warga yang menemukan jasad ataupun serpihan pesawat akibat kecelakaan AirAsia QZ8501 di sejumlah wilayah di perairan Sulawesi Selatan dan Barat.

Pendapat ini diungkapkan Canda Udin, seorang warga Parepare yang terlihat antusias menyaksikan penemuan serpihan pesawat yang diduga milik pesawat AirAsia QZ8501 di Desa Labuange, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Kamis (5/2/2015).

“Mestinya Presiden RI, Pak Joko Widodo, memberikan jasa kepada para nelayan yang menemukan serpihan atau potongan tubuh. Kan Pak Jokowi terkenal merakyat dan peduli rakyat desa," ujar Canda Udin.

Menurut Canda, pada tahun 2007 silam, Bakrie, seorang nelayan di daerah itu yang menemukan sayap belakang bagian kanan (tail horizontal stabilizer) pesawat Boeing 737-400 Adam Air di Pantai Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, diberi imbalan oleh Wakil Presiden RI waktu itu, Jusuf Kalla.

Canda lantas menduga, keengganan warga untuk menyerahkan temuan serpihan pesawat yang diduga milik pesawat AirAsia itu, karena mereka mengharapkan imbalan.

Seperti yang diberitakan, Agus, seorang nelayan di Desa Labuange menemukan benda berwarna merah yang mirip dengan badan pesawat, saat hendak melaut di pinggir pantai Desa Labuange. Diduga, benda itu merupakan serpihan badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, 28 Desember lalu.

“Saya hendak melaut, berjalan menuju tambatan perahu. Saya melihat benda mirip pesawat dan warna Pesawat AirAsia di pinggir pantai belakang rumah. Kemudian benda ini saya simpan di bawa kolong rumah dini hari tadi," ujar Agus di rumahnya, sambil menunjukkan benda tersebut.

Kontan, warga Desa Labuange geger dengan temuan tersebut. Ratusan warga mendatangi rumah Agus untuk melihat temuan tersebut. Pada benda yang berukuran sekitar 2x2 meter ini terdapat tulisan "053310 17300200 E00", dan tulisan "25008 50335742,7067,FAMW4,OP26" di bagian dalamnya.

Agus mengatakan, benda tersebut akan disimpan sampai ada yang memberikan imbalan sebagai tanda jasa buat dirinya. “Agus enggan menyerahkan serpihan mirip badan pesawat AirAsia QZ8501 untuk dilaporkan pada Posko SAR di Parepare," kata Ochan, Koordinator SAR Pinrang, di rumah Agus.

Tim SAR mencoba menghubungi pihak berwenang di daerah tersebut meminta bantuan agar benda-benda yanag ditemukan warga di laut diserahkan kepada mereka. Namun, Agus tetap enggan menyerahkan temuannya itu tanpa imbalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com