Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2015, 17:35 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota menyegel sebuah pabrik pengolahan tepung tapioka yang diduga memakai bahan campuran tawas dan kaporit di Kampung Pagaden, Kelurahan Gunung Tandala, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Rabu (4/2/2015).

Petugas yang dipimpin langsung Wakapolres Tasikmalaya Kota Anton Firmanto langsung memasang garis polisi di sekitar pabrik tersebut.

Menurut Anton, pabrik ini diduga menggunakan kaporit dan tawas dalam memproses bahan mentah berupa sagu aren menjadi barang setengah jadi, tepung tapioka. Pihaknya pun telah memeriksa pemilik pabrik, mandor dan karyawannya.

"Awalnya ada laporan warga di pabrik ini dalam pembuatan tepung diindikasi memakai tawas dan kaporit atau zat kimia," ujar Anton kepada wartawan di lokasi kejadian.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, kata Agus, petugas mengamankan sagu mentah, tepung, kaporit dan tawas. Nantinya barang bukti berupa tepung jadi tersebut akan dicek di laboratorium untuk memastikan kadar bahaya jika dikonsumsi manusia.

"Nanti di cek di lab, kita butuh waktu dan tidak bisa hasilnya hari ini," kata Anton.

Meski demikian, Anton menilai segala makanan yang mengandung zat kimia bisa dipastikan berbahaya bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi.

"Ya, berbahaya dan bisa menimbulkan penyakit dalam," tambah dia.

Kepolisian menilai pengelola pabrik itu telah melanggar peraturan dan Undang-undang kesehatan, pangan, industri dan perdagangan serta Undang-undang tentang Lingkungan Hidup.

"Ini juga tentang limbah tidak ada penampungan dan langsung dibuang ke sungai," ujarnya.

Sementara itu, pengelola pabrik Dadang mengakui dalam pengolahan tepungnya memakai tawas dan kaporit. Alasannya zat kimia itu dipakai untuk membersihkan bahan baku sagu dan membunuh bakteri.

"Iya, biar bersih dan tidak mengandung bakteri," ungkap Dadang.

Pabrik ini pun, tambah Dadang, telah memproduksi tepung bercampur tawas dan kaporit sejak 20 tahun lalu.

"Sudah beroperasi lebih dari 20 tahun dan biasa sudah pakai bahan itu (tawas dan kaporit, red)," kata Dadang.

Sampai sekarang pihak kepolisian masih mendalami temuan pabrik tepung berbahan campuran tawas dan kaporit tersebut. Sesuai informasi hasil tepung dari pabrik ini telah puluhan tahun didistribusikan ke sebuah pabrik pengolahan tepung di Surabaya untuk di-finishing dan dijual ke pasaran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com