Mereka begitu antusias menunggu sejak pagi demi sekadar melihat dan menengok langsung Presiden yang mereka sebut "Bapak Blusukan" itu.
"Orangnya sederhana. Suka lihatnya. Jauh dari kesan sombong," kata Yani (20), warga Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.
Menurut perempuan berjilbab ini, dia datang ke Lapangan Sei Mangkei karena berharap bisa bersalaman langsung dengan Jokowi. Dia pun menunggu kedatangan Presiden bersama keluarganya dengan sabar.
Ketika ditanyakan alasannya mengidolakan Jokowi, Yani hanya tersenyum dan mengatakan bahwa Jokowi berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya.
"Pokoknya suka," ujarnya.
Pengakuan senada datang dari Muktar (60). Pria yang sekarang bekerja di PTPN III Sei Mangkei ini mengaku pernah juga mengalami keriuhan serupa saat Presiden Soeharto datang ke Kabupaten Simalungun, yakni di Dolok Sinumbah.
"Sekitar tahun 70-an, pas ada Penas. Ketika itu, pengamanannya super-ketat," kata pria yang saat itu berprofesi sebagai sopir angkot.
Saat itu, lanjutnya, aparat sangat protektif terhadap semua orang yang berada di sekitar kedatangan presiden.
"Kalau sekarang tetap ada pengamanan, tetapi kan tidak seseram dulu," katanya.
Muktar mengaku sangat menyukai sosok Jokowi karena kesederhanaannya.
"Kita sangat suka beliau. Makanya sampai mau lihat ini," katanya.
Disinggung soal kisruh Polri dan KPK belakangan ini yang juga mengaitkan Presiden Jokowi, dia bilang itu tak memengaruhi sikap mereka terhadap Jokowi.
"Mau ribut KPK, Polri, itu tak urusan kami. Bagi kami rakyat ini yang penting aman," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.