Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelam Terancam Gagal Terjun Angkat Korban Pesawat AirAsia QZ8501

Kompas.com - 03/01/2015, 14:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Setelah mengantarkan delapan jenazah ke Pangkalan Bun, diketahui bahwa kondisi helikopter mengalami sedikit kerusakan. Heli bell di helikopter mengalami vibrasi sehingga harus dilakukan perawatan di Lanud Pangkalan Bun.

Diperkirakan, kerusakan heli bell terjadi karena helikopter terus-terusan tertiup angin laut yang cukup kencang. Akhirnya, helikopter kembali dikirim ke Pangkalan Bun. Sebagai gantinya, dikirim helikopter pengganti dari KRI Bung Tomo dengan ukuran dan kapasitas yang lebih kecil.

Proses menunggu kedatangan helikopter pengganti ini juga memakan waktu cukup lama. Helikopter baru tiba di helipad KRI Banda Aceh sekitar pukul 13.30 WIB

Bahan bakar dan suplai makanan menipis

Sudah berlayar hampir selama satu pekan, persediaan bahan bakar dan makanan di KRI Banda Aceh sudah mulai menipis pada Sabtu siang. Kapal Produksi PT PAL ini harus melakukan pengisian bahan bakar dan makanan di Semarang, Jawa Tengah.

Rencananya, siang ini KRI Banda Aceh akan langsung berangkat ke Semarang. Namun tim penyelam masih memiliki secercah harapan untuk menjalankan misinya, karena perjalanan dari Teluk Kumai ke Semarang akan diupayakan melewati titik koordinat.

"Tadi sudah dijelaskan oleh atasan, peluang menyelam kita masih 50 persen," kata Letnan Huda Prawira dari Marinir saat menjelaskan situasi terkini kepada pasukannya, saat Briefing Sabtu siang.

Kendati demikian, Huda tetap meminta kepada seluruh pasukannya untuk tetap selalu siap siaga terjun ke dasar laut. Dalam kesempatan itu, Huda juga menjelaskan kepada pasukannya mengenai letak kotak hitam atau black box di pesawat. "Semua pasukan harus tetap siap diturunkan kapan pun juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com