Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jatim Siagakan Tim Disaster Victim Identification di Crisis Centre AirAsia

Kompas.com - 29/12/2014, 20:31 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pesawat AirAsia QZ8501 belum ditemukan sejak hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi. Meski begitu, status AirAsia yang belum jelas lebih dari 24 jam, menyebabkan Polda Jawa Timur menyiagakan tim Disaster Victim Identification di Crisis Center, Terminal II Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur. 

Tim DVI Polda Jatim di Crisis Centre akan mulai beroperasi jika pemerintah sudah menetapkan hilangnya pesawat QZ8501 sebagai kecelakaan udara yang menimbulkan korban. 

"Jadi jika sudah ditetapkan sebagai kecelakaan udara, kami bisa langsung bergerak," kata Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono, Senin (29/12/2014).

Operasi DVI yang dimaksud meliputi mencari dan mengumpulkan korban yang telah meninggal dunia, pengumpulan data antemortem atau data korban semasa hidup, dan melakukan pemeriksaan postmortem, atau pemeriksaan properti barang milik korban. Kedua proses ini membutuhkan bantuan keluarga.

"Operasi DVI juga melakukan pemeriksaan otopsi, pemeriksaan sidik jari, pemeriksaan DNA, pemeriksaan antropometri (tinggi badan), pemeriksaan odontologi (bentuk gigi atau rahang) dan sebagainya," jelas Awi.

Di akhir proses operasi, tim DVI Polda Jatim juga akan melakukan rekonsiliasi data antemortem dan postmotem guna memastikan identitas korban secara pasti. Setelah itu, baru selanjutnya dilakukan penyerahan korban kepada keluarga.

Sayangnya hingga saat ini, belum ada tanda-tanda hasil pencarian pesawat buatan 2008 yang hilang kontak di Tanjung Pandan, Kalimantan, Minggu (28/12/2014) pagi itu. Pesawat yang terbang dari Surabaya itu seharusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat atau 07.30 WIB.

Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan, pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara itu, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut antara lain warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com