Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjejak Kuburan Batu "Misterius" Dayak Kenyah

Kompas.com - 11/12/2014, 06:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Di papan kayu hanya tertulis bahwa area itu adalah obyek wisata kuburan batu Katembu, Long Pulung dan Long Berini. Pengembangan obyek wisata itu dimulai pada 2012 dengan nilai proyek Rp 189.500.000 yang berasal dari APBD Pemerintah Kabupaten Malinau. Selebihnya, tidak ada.

Situs malinau.go.id menyebut kompleks kuburan batu ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kayan Mentarang.  Menurut situs yang sama, kelima makam merupakan peninggalan suku Ngorek.

"Mengindikasikan paling tidak sejak kurang lebih 400 tahun lalu masyarakat Dayak sudah menghuni kawasan ini," tulis situs itu. Kelanjutan keterangannya, "Peninggalan arkeologi yang paling padat ini diperkirakan sebagai peninggalan yang paling penting untuk pulau Borneo."

Cerita yang tersisa

Sedikit mengurangi penasaran kami, Lawai bercerita tentang hikayat dari mulut ke mulut di masyarakat desanya soal makam ini. Dari cerita itu, konon masyarakat Dayak kuno memang punya tradisi pemakaman unik.

Jenazah warga yang meninggal, lanjut Lawai, ditaruh di dalam wadah, bisa berupa guci, tempayan, atau tempat-tempat serupa. Wadah itu lalu diletakkan di tempat yang agak jauh dari desa.

"Tradisi itu kabarnya mulai sejak empat abad lalu. Saya kurang mengerti apa maksud dari tradisi itu," ujar Lawai. Menurut dia, tradisi itu mulai pudar seiring masuknya agama Kristen di wilayah pedalaman Malinau dan Islam di kawasan pesisir.

Hanya 10 menit kami berada di areal kuburan kuno. Selain penuturan Lawai, tak banyak percakapan terjadi selama kami di sana. Usai berfoto secukupnya, kami bergegas meninggalkan lokasi senyap itu.

Sepanjang perjalanan ini, cuaca yang melingkupi kami memang kerap berubah, pun pada siang itu. Ketika ketinting kembali melaju menjauh dari tepian di dekat makam, kabut muncul menghalangi pandangan ke kuburan yang belum lama kami tinggalkan dalam cuaca cerah dan benderang. Bahkan cuaca pun seolah sepakat menegaskan kemisteriusan sang kuburan batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com