"Masyarakat sekarang sudah mulai susah mengakui kesalahan dan meminta maaf. Untuk jujur itu saja sudah sangat sulit," ujar Susi saat menjadi pembicara di acara Dialog Festival Antikorupsi dengan tema "Berani Melawan Korupsi, Tegakkan Integritas" di Hotel Grand Cokro, Rabu (10/12/2014).
Susi menuturkan, untuk melakukan gerakan pencegahan tindak korupsi, perlu peran serta keluarga. Bahkan, peran ibu menjadi sangat penting dalam mendidik anak bersikap jujur serta memiliki moral dan prinsip hidup antikorupsi.
Menurut Susi, para ibu bisa memulai dengan membudayakan kejujuran di dalam keluarga, seperti mengajari anak-anak bersikap sportif dengan berani meminta maaf jika salah dan belajar bertanggung jawab.
"Pilar utamanya ibu-ibu karena dekat dengan anak-anak dan suami. Sebagai pendamping hidup, istri juga harus mampu memberikan masukan ke suami soal integritas," katanya.
Bahkan, Susi mengajak para istri pejabat agar jangan segan untuk mengingatkan suaminya tentang pentingnya integritas.
"Yang suaminya menjadi pejabat, jangan lupa untuk mengingatkan. Nanti baru satu tahun bekerja, suami pulang sudah bawa Alphard atau Ferrari, padahal gajinya belum seberapa, ya harus diingatkan," tuturnya.
Dia mengakui bahwa memang tidak mudah menghindar dari korupsi. Namun, dengan menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki prinsip hidup yang kuat, sikap antikorupsi itu akan mudah dihindari.
"Kalau kita punya prinsip, pasti jalan akan terbuka. Saya seperti ini karena punya prinsip tidak kompromi dengan yang namanya suap ataupun korupsi," katanya.
Selain Susi, turut hadir sebagai pembicara dalam acara dialog itu adalah Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Guru Besar Hukum Pidana UI Ganjar L Bondan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.