"Saya tak akan menilai, biar publik yang menilainya. Sasarannya sama. Datanya juga sama. Ternyata kan sama sasarannya. Hanya, dalam KIP itu yang tidak sekolah juga dapat bantuan," tambahnya lagi.
Namun demikian, menurut Nuh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam program bantuan BSM untuk mereka yang tidak sekolah, seperti latar belakang atau alasan seseorang tidak sekolah. Jika tidak sekolah karena memang disuruh orang tuanya untuk bekerja, lanjutnya, tidak perlu mendapatkan bantuan.
Nuh juga menilai, seharusnya pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla melanjutkan saja dulu program BSM daripada langsung menerapkan program KIP.
"Seharusnya ada etika dalam menerapkan KIP. Selesaikan dulu program BSM, persiapkan pelaksanaan KIP. Seharusnya, BSM dilanjutkan hingga ajaran baru. Etikanya demikian," ungkap Nuh.
"Tapi perubahan itu tidak ada yang salah. Substansinya sama. Tujuannya pakai KIP itu supaya anak-anak sekolah. Pada intinya itu," tandasnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.