Triono pun diciduk oleh aparat Polsek Gondomanan. Sebelumnya, polisi meringkus Marsudi yang bertugas sebagai pengecer togel.
"Sejak tahun 2000 saya bekerja membuat tas anyaman. Tapi mulai beberapa bulan lalu ga ada pesanan, ya saya bingung enggak punya penghasilan," ujar Triono (52), Senin (3/11/2014).
Triono mengaku, setiap hari mendapat 5 persen dari total rekapan pembelian togel.
"Ya tidak pasti, tapi 5 persen dari rekapan pembelian dalam sehari kadang Rp 300.000 kadang Rp 250.000," ucapnya.
Dia mengaku, hasil rekapan yang didapatnya dari pengecer diserahkan ke Agus sebagai bandar utamanya.
Sementara itu, Kapolsek Gondomanan Kompol Heru Muslimin menuturkan penangkapan jaringan judi togel jenis Hongkong ini berawal dari informasi warga. Pertama pada 31 Oktober 2014 anggota menangkap Marsudi sebagai pengecer, lalu dikembangkan dengan menangkap Triono sebagai pengepul dan terakhir Agus.
"Dari pengembangan, kita berhasil mengamankan dua orang. Mereka semua warga Mergangsan," ungkapnya.
Modus penjualan, lanjutnya, adalah melalui SMS. Pengecer menerima pesanan pemain via SMS, lalu setelah itu pukul 23.00 Wib, angka yang keluar di sampaikan juga via SMS.
"Bandar mengaku mengikuti pedoman dari internet. Berapa angka yang keluar pedomanya dari internet," tegasnya.
Kepada ketiga pelaku judi togel, Heru Muslimin sempat memberikan nasehat agar ketika proses hukum selesai mereka mencari nafkah dengan cara yang baik. Pasalnya, berdasarkan latar belakang, ketiganya pernah memiliki usaha sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.