Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bengkulu, Lebih Mudah Beli Ganja Ketimbang Pupuk Subsidi

Kompas.com - 31/10/2014, 09:32 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Mahal serta susahnya mendapatkan pupuk di beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu membuat petani kesal, mereka menganalogikan lebih mudah membeli ganja ketimbang pupuk.

Salah seorang petani sawah Kabupaten Kaur, Ujang (55) mengatakan hal itu karena untuk mendapatkan pupuk, petani mengalami kesulitan. Apalagi, jika membeli pupuk dari luar daerah bisa-bisa ditangkap polisi.

“Kami petani merasa lebih mudah beli ganja dari pada beli pupuk. Karena selain susah mendapatkannya pupuk juga mahal, dan jika kita beli keluar kecamatan saja itu bisa ditangkap polisi. Kalau orang bawa ganja itu jarang sekali ketahuan, tapi kalau bawa pupuk dari luar daerah pasti kelihatan,” kata Ujang kesal.

Sejauh ini di Kabupaten Kaur pupuk bersubsidi jenis urea dengan harga Rp 140 ribu per sak, SP36 Rp 140 ribu per sak, dan Phonska Rp 130 ribu per sak. Dia mengaku keberatan bila harus membeli pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih tinggi. Semakin melejitnya harga pupuk bersubsidi mengakibatkan petani mulai menjual beberapa lahan persawahan mereka.

"Banyak yang menjual sawah karena pupuk mahal, petani menjual lahan sawahnya lalu uangnya diputar lagi untuk modal usaha lain," kata dia lagi.

Selanjutnya, Mawarni petani sawah Kota Bengkulu, juga nyaris mengungkapkan hal serupa. Ia justru merasakan hampir 10 tahun ini Bengkulu selalu mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi. “Sudah lama pupuk subsidi ini langka. Bisa dibilang hampir 10 tahun terakhir. Terkadang kami harus berebut pupuk dengan sesama petani. Paling hanya dapat sedikit tiap stok pupuk datang,” ujar Mawarni.

Mawarni pernah menyiasati menggunakan pupuk kompos, namun hasilnya tak memuaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com