Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang, Mantan Bupati Bogor Menangis Tersedu Menyesali Perbuatannya

Kompas.com - 29/10/2014, 18:38 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin, terdakwa kasus suap tukar menukar kawasan hutan PT Bukit Jonggol Asri sebesar Rp 4,5 miliar kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan RE Martadinata, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (29/10/2014), dengan agenda kesaksian yang meringankan terdakwa serta pemeriksaan terdakwa Rachmat Yasin dan Kepala Dinas Kehutanan M. Zairin,

Di akhir sidang, Hakim Barita Lumban Gaol yang memimpin jalannya sidang memberikan kesempatan kepada Rachmat Yasin dan juga kepada terdakwa lainnya, M. Zairin, untuk menyampaikan pernyataan sebelum persidangan ditutup.

"Silakan, ada yang disampaikan?" kata Barita.

Rachmat Yasin lalu perlahan mengambil mikrofon. Tak sampai satu kalimat diucapkannya, dia lalu berlinang air mata.

"Yang mulia atas kasus ini," kata Rachmat lalu menangis.

"Saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada istri saya kepada keluarga dan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor. Saya juga minta maaf kepada staf saya. Pak Zairin juga seharusnya tidak bernasib jelek seperti ini. Oleh karena itu, saya amat sangat menyesal," lanjut Rachmat.

Air matanya pun terus mengalir. Rachmat menangis tersedu-sedu. Para hadirin terdiam.

Berkali-kali, Rachmat mengucapkan penyesalan. Menurut dia, akibat perbuatannya ini, semua orang jadi tidak percaya lagi dan menaruh pandangan buruk terhadap dirinya.

"Kebaikan saya akan begitu saja di lupakan orang karena kejadian ini. Saya menyesal, saya tidak bisa memenuhi harapan masyarakat. Padahal, masyarakat yang begitu tergantung kepada saya. Saya menyesal," ungkapnya.

Rachmat mengaku, sejak ditahan di KPK hingga menjelang tuntutan dan vonis hukuman ini, dirinya tak henti-hentinya merenung menyesali perbuatannya.

"Oleh karena itu, kemudian, setelah saya merenung dari mulai di KPK, saya menyadari kesalahan saya, saya mengakui semua apa yang saya lakukan, saya anggap salah dengan segala kesadaran," tambahnya kemudian.

Dia lalu melanjutkan kalimatnya hingga majelis hakim menyela. Namun, Rachmat terus berbicara. Akhirnya, majelis hakim menutup sidang.

"Penyesalan itu sangat dalam sekali ya, tidak bisa di ilustrasikan dengan kata-kata," tutup Barita.

Berdasarkan pantauan, sejumlah wanita yang menyaksikan jalannya sidang pun ikut mengeluarkan air mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com