"Ada 12 unit rumah warga dan 2 unit sarana ibadah mengalami rusak ringan," Kata Yopa Mulya, salah seorang warga Kabupaten Kepahiang, saat dihubungi via telepon, Selasa (28/10/2014). Meski rusak, rumah dan tempat ibadah tersebut masih layak ditempati.
Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Burlian, belum dapat memberikan keterangan. Begitu pula dengan Kepala BMKG Stasiun Kepahiang.
Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Kolendri, mengaku terkejut dengan kerusakan tersebut. Pasalnya, gempa di bawah 3,0 SR tidak terdeteksi oleh pihaknya dan jarang mengakibatkan kerusakan.
"Gempa skala kecil jarang mengakibatkan kerusakan. Namun, jika bangunan yang rusak itu berada di urat gempa, bisa saja terjadi kerusakan. Secepatnya saya akan koordinasikan dengan BPBD setempat. Seharusnya, BPBD Kabupaten Kepahiang berkoordinasi dengan kami," ungkapnya.
Adapun nama-nama warga dari pemilik rumah yang mengalami kerusakan ringan setelah digoncang gempa ialah Yuliana (46), Rosnawati (69), Dewi (34), H Pata’ib (75), Linsumarni (55), Ali Hanafiah (69), Amrun (60), Samsul Bahri (60), Abadi (44), Gunawan (33), Heri Gustiawan (34), dan Herman (40).
Sementara itu, dua unit sarana ibadah yang mengalami kerusakan ringan ialah Masjid Tariqatul Jannah dan Gereja Kristen Injil Indonesia (GKII).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.