Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tahun Pembunuh Anaknya Tak Terungkap, Ibu Ini Datangi Kantor Polisi

Kompas.com - 10/09/2014, 14:51 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Sriatun (72), warga Desa Payung, Weleri, Kendal, Jawa Tengah, ditemani kedua putrinya, Khotimah (40) dan Kudriah (38) mendatangi Kantor Polres Kendal, Rabu (10/9/2014).

Mereka berniat menghadap kepada Kepala Polres Kendal, AKBP. Haryo Sugihhartono. Sriatun mau menanyakan ke Kapolres, karena sudah hampir tiga tahun pembunuh anaknya, Saefudin (33), belum tertangkap. Namun, tujuan Sriatun itu tidak kesampaian.

Sebab, Haryo tidak berada di tempat. Mereka hanya ditemui Kasatreskrim, AKP. Fiernando Andriansyah. Usai bertemu dengan Fiernando, Sriatun mengatakan, anaknya dibunuh oleh seseorang pada 17 Desember 2014 lalu.

“Kami ingin, polisi bisa menangkap pembunuh anak saya itu,” kata Sriatun sedih.

Sriatun menjelaskan, anak lelakinya, Saefudin, dulu mempunyai usaha video shooting di rumah. Pada saat sebelum kejadian, Saefudin, ditelepon oleh seseorang. Lalu ia keluar rumah untuk menemui si penelpon, yang belum diketahui identitasnya.

“Namun setelah itu, anak saya tidak kembali. Tahu-tahu, beberapa hari kemudian, ia ditemukan meninggal dunia, dan jasadnya dibuang di sungai,” kata dia.

Sementara itu, Fiernando, mengaku bahwa kasus pembunuhan yang memakan korban Saefudin, sudah ditangani Polres dan masih dalam tahap penyidikan. Hingga kini, polisi sudah mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan para saksi. “Namun bukti dan saksi tersebut belum bisa menentukan, siapa pelakunya,” kata Fiernando. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com