Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Bos Gangster" Johny Indo Berbagi Kisah dengan Mantan Preman

Kompas.com - 03/09/2014, 16:09 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

Saat itu, pangeran Arab tersebut mengomentari tato yang dimilikinya dengan kata haram. Sempat terjadi perdebatan saat itu. Namun, pasca-pertemuan itulah pangeran Arab itu menjemputnya dengan jet pribadi agar Jhony berangkat haji dengan layanan super-VVIP.

"Itu hikmah dari kerja ikhlas, buahnya nikmat saya bisa berangkat haji," tambahnya.

Sekali waktu, masih terkait soal ikhlas, dia pernah tak diberi honor saat menjadi penceramah. Hal ini menyebabkan ia harus pulang berjalan kaki berpuluh kilometer. Untuk naik angkot pun ia tak punya uang. Namun, beberapa waktu kemudian, ia mendapatkan tawaran dari pengusaha kaya untuk mengisi ceramah di perusahaan pengusaha tersebut dengan bayaran jutaan rupiah.

"Saat itu saya terkejut, begitu besarnya uang tersebut," ungkapnya.

Hingga kini, Jhony mengaku memiliki rumah baca di bawah Yayasan Jhon Indo Foundation yang disokong oleh Kementerian dan Dinas Sosial. Kisah Jhon Indo tersebut merupakan motivasi bagi para mantan warga binaan lapas di Bengkulu agar mereka tetap optimistis menapaki hidup. Ia juga berharap agar masyarakat umum tak memberikan stigma negatif berkepanjangan bagi para narapidana.

"Pernah dipenjara itu sudah menjadi perjalanan hidup kita, dan ditentukan Tuhan. Namun, mulai ke depan, kita perbaiki hidup kita, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan seterusnya dalam upaya membangun Indonesia," ujar Johny bersemangat, diiringi riuh tepuk tangan para mantan preman yang menyimak ceramahnya.

Diskusi yang digelar Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Kementerian Sosial RI itu bekerja sama dengan LSM Kantong Informasi Masyarakat (KIPAS) semakin seru saat Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Harnyoto ikut memandu sebagai moderator dan memiliki pengetahuan cukup lengkap mengenai sepak terjang Jhon Indo pada masa muda.

"Beliau legenda Robin Hood-nya Indonesia. Saat ini, dengan semangatnya, ia bisa menjadi teladan banyak orang," kata Harnyoto.

Sebanyak 30 mantan warga binaan tersebut juga mendapatkan pendidikan berwirausaha dari pemerintah serta bantuan modal agar dapat membangun hidup lebih baik, diterima, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com