Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Dokter Asal Taiwan Beri Pengobatan Gratis di Pesantren Pamekasan

Kompas.com - 12/08/2014, 19:49 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 15 dokter asal Taiwan memberikan layanan pengobatan gratis kepada santri Pondok Pesantren Darul Falah, Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Selasa (12/8/2014).

Selain kepada santri, pengobatan gratis ini diberikan pula kepada warga tetangga pondok pesantren.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, satu per satu santri dan warga diperiksa kondisi kesehatannya. Pemeriksaan dilakukan oleh masing-masing dokter spesialis sesuai dengan jenis usia dan kondisi kesehatan pasien.

Untuk para santri, dilakukan pemeriksaan kesehatan umum atau general check up. Sedangkan bagi warga tetangga pesantren, diperiksa kondisi tekanan darah serta potensi penyakit yang akan dialami.

Kegiatan yang diprakarsai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pamekasan itu bertujuan untuk mendukung masyarakat bebas dari berbagai ancaman penyakit yang bisa dialami oleh siapapun, baik kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia.

"Kita adakan kegiatan ini karena ada bantuan dokter dari Taiwan. Dokter tersebut dari berbagai ahli jenis penyakit yang bisa membantu masyarakat mendeteksi lebih awal penyakit yang sewaktu-waktu dialami masyarakat dan santri," kata Muid Hozin, ketua FKUB Pamekasan.

Selain memberikan layanan pemeriksaan gratis, para dokter juga membawa peralatan lengkap beserta obat-obatannya, sehingga, masyarakat dan santri yang sudah diperiksa, diberikan obat secara gratis. Bahkan jika ada penyakit yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, dokter dari Taiwan akan memberikan memberikan rujukan.

"Dokter yang menaungi Kelurahan Kowel, turut membantu kegiatan ini, sehingga jika ada catatan dari hasil pemeriksaan yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, pihak puskesmas dan dokternya siap menanganinya," tandas Muid.

Dokter asal Taiwan itu, kata Muid, tidak memiliki misi apapun selain kemanusiaan. Sebab FKUB sudah sering bekerjasama dengan antar umat beragama lainnya. Jadi, Muid menegaskan, tidak ada hal yang perlu dicurigai dari kegiatan kemanusiaan tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Pamekasan selaku pembina FKUB, Herman Kusnadi, mengaku sangat bangga atas kegiatan tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa tidak gesekan apapun antarumat beragama di Pamekasan.

Walapun dokter asal Taiwan tersebut berbeda agama, namun dalam hal kemanusiaan, mereka sama dengan umat beragama lainnya.

"Tidak perlu dipersoalkan jika ada misi kemanusiaannya. Sebab kemanusiaan itu sangat mulia jika dipandang dari sudut agama apapun," ungkap Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com