Sekitar pukul 21.00 WIB, akhirnya warga memaksa masuk ke dalam area markas tersebut, sehingga terjadi bentrokan dengan aparat TNI. Namun bentrokan dapat diatasi setelah petugas kepolisian datang ke lokasi kejadian.
Hingga Rabu (6/8/2014) dini hari, ratusan warga masih berkumpul untuk melakukan aksi pembalasan.
Eko Margiyono, Komandan Korem 061 Surya Kencana menjelaskan, duduk perkara peristiwa ini bermula saat Yudi, warga Desa Cogrek, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, melintas di jalan dalam kompleks Nubika dengan kecepatan tinggi.
Kemudian, salah satu anggota TNI menegurnya. Karena tegurannya dihiraukan oleh korban, terjadilah aksi pemukulan. "Pemukulan itu dipicu lantaran korban tak menggubris peringatan yang diucapkan oleh anggota TNI itu," ucap Eko di lokasi kejadian, Rabu (6/8/2014).
Namun untuk mengusut kasus ini, lanjut Eko, pihaknya akan memproses persoalan ini ke jalur hukum. "Secara hierarkis jalur komando, kesatuan ini tidak ada sangkut pautnya dengan kesatuan saya. Namun karena Markas Nubika ini berada di wilayah Korem 061, maka saya berkewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini," jelasnya.
Bahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Denpom untuk memeriksa siapa saja oknum anggota TNI yang melakukan pemukulan kepada Yudi. "Kami akan mengecek siapa saja anggota yang terlibat dalam peristiwa pemukulan ini. Mereka yang terlibat atas penganiayaan ini akan diproses secara hukum," tegas Eko.
Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Sonny Mulvianto Utomo, yang ikut datang ke lokasi kejadian mengatakan, pihaknya juga akan membantu melakukan penegakan hukum atas kasus ini, sekaligus mengecek apakah ada korban-korban lainnya.
"Kami akan membantu menyelesaikan persoalan ini. Biar bagaimana pun, negara kita adalah negara hukum. Siapa yang bersalah dia akan dihukum," ujar Sonny. Atas peristiwa ini, Yudi mengalami luka memar di bagian kepala dan bahu dan telah mendapat perawatan. K97-14