Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis, Solusinya Tak Sekadar Modal Kerja dan Uang

Kompas.com - 02/07/2014, 14:00 WIB

SUMENEP, KOMPAS.com
- Berikut ini adalah analisis dari Hasan Basri, Staf Pengajar Universitas Wirajaya Sumenep, mengenai fenomena pengemis.

Mengemis bagi para pelakunya, tidak terkecuali warga Desa Pragaan Daya, saat ini lebih banyak unsur budayanya. Memang pada awalnya mengemis ini tidak jauh-jauh dari masalah ekonomi. Namun belakangan, faktor itu bergeser menjadi etos yang kaitannya dengan budaya.

Mengapa demikian? Setelah mereka memiliki kemampuan finansial atau kekayaan, tidak selalu kemudian berhenti mengemis.

Ada yang masih mempertahankan mengemis menjadi profesi. Nah kondisi ini lebih disebabkan karena etos kerja. Mudahnya mendapatkan uang dengan mengemis, membuat etos kerja warga di sana menjadi menurun.

Bagi mereka, mengemis pun dianggap sudah bekerja. Mereka memiliki pemahaman, bekerja menjadi pengemis bisa sukses. Jadi buat apa kerja berat kalau ada cara  mudah mendapatkan uang.

Ada anggapan kalau mereka (pengemis) tidak sukses, mereka belum jadi ‘orang’.  

Istilah ‘orang’ ini maksudnya orang yang sukses. Untuk sukses, mereka harus melewati tantangan hidup yaitu mengemis.

Contoh lain dari kuatnya tradisi adalah petani. Kita lihat, menjadi petani tidak selalu membuat petaninya untung. Petani tembakau misalnya. Meskipun harga tembakau tidak menguntungkan mereka secara ekonomis, para petani ini tetap setia bertani.

Bagi mereka, menanam tembakau itu bukan hanya masalah ekonomi. Ada faktor budaya yang melekat pada diri para petani itu. Tetapi kalau petani kan profesi yang mulia.

Berbeda dengan mengemis. Jadi yang harus dibenahi adalah mental para pengemis ini. Karena lebih banyak berkaitan dengan masalah budaya, maka pendekatannya pun juga harus menonjolkan budaya.

Selama ini, pemerintah lebih mengedepankan pendekatan ekonomi untuk mengentas masalah pengemis. Padahal, solusinya tidak selalu berurusan dengan modal kerja dan uang. (idl)


baca juga:
Warganya Bisa Bangun Rumah dari Mengemis, Kampung Ini Jadi Tenar
Ramadhan dan Lebaran, Siaga Serbuan Pengemis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com