“Operasi pencarian secara fisik dihentikan sesuai SOP-nya tujuh hari, tetapi sewaktu-waktu bisa dibuka kembali jika ada tanda-tanda ditemukan korban,” kata Basrano, Rabu (28/5/2014).
Sampai saat ini, lanjutnya, pencarian para korban kapal tenggelam telah dilakukan hingga ke bagian timur laut Banda, yakni di perairan Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan dan bagian utara yaitu di Pulau Menui, Sulawesi Tengah.
“Lokasi tenggelamnya kapal sesuai arah arus lebih dominan ke wilayah barat sampai 60 mil dari TKP, kemudian kita lanjutkan ke arah timur. Namun tim belum menemukan tanda-tanda adanya korban,” tambah Basrano.
Menurutnya, pencarian empat korban kapal tenggelam juga terkendala cuaca. Pasalnya, tinggi gelombang mencapai 2 hingga meter dan disertai hujan dan angin.
“Personel yang terlibat dalam pencarian korban sebanyak 20 orang dengan menggunakan Rescue Boat 210 dibantu oleh KN Mayang milik kantor Navigasi Kendari dan beberapa kapal nelayan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, KM Alis Permata tenggelam di Laut Banda, Senin (19/5/2014). Kapal pengangkut kopra dari Pulau Buru, Maluku menuju Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, tenggelam di perairan laut Banda karena dihantam ombak besar, Senin malam.
Kapal dengan kekuatan 36 gross ton itu berpenumpang 23 orang,19 orang di antaranya dinyatakan selamat, sementara empat orang lainnya hilang. Ke-19 orang tersebut berhasil selamat setelah berpegangan di badan kapal yang terbalik selama 15 jam. Mereka ditemukan kapal nelayan KM Fajar Mulia yang tengah melintas di perairan laut Banda.
Sementara itu, empat orang yang hilang yakni Sri Hartati (26), diketahui sebagai pemilik kapal, anaknya bernama Alif Sabali (5), Wa Musni (26) dan seorang pria paruh baya (64) yang belum diketahui identitasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.