Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Napas, Bayi Silvester Penderita Gizi Buruk Meninggal

Kompas.com - 10/05/2014, 10:55 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com — Setelah dirawat secara intensif selama tujuh hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Silvester Bifel, bayi berusia empat bulan yang menderita gizi buruk akut atau marasmus, akhirnya meninggal dunia, Sabtu (10/5/2014) sekitar pukul 09.35 Wita. Bayi asal Desa Nian, Kecamatan Miomafo, itu tidak bisa diselamatkan lantaran penyakit radang paru-paru yang sudah sangat akut.

Dokter spesialis anak RSUD Kefamenanu, Mervin Tri Hadianto, mengatakan, bayi Silvester mengalami gagal napas karena kondisinya yang sudah berat untuk ditangani. Menurut Mervin, gizi buruk dan pneumonia adalah penyebab utama.

Mervin mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk mengoptimalkan penanganan dengan memberikan antibiotik, oksigen dengan nasal CPAP, vitamin, dan diet melalui NGT setiap dua jam. Namun, penanganan itu tidak banyak menolong.

“Sesuai dengan fasilitas yang ada di RSUD Kefamenanu, kita sudah lakukan upaya maksimal. Kalaupun kasus ini di Jawa, berat untuk tetap hidup. Walau sudah dibantu dengan ventilator mekanik, tetapi gizi buruk membuat sel-sel tubuh sudah ‘kacau’, imunitas rendah, sehingga hanya mukjizatlah yang bisa menyelamatkan nyawanya,” kata Mervin, Sabtu pagi.

Untuk sementara, jenazah bayi Silvester masih disemayamkan di ruang jenazah RSUD Kefamenanu. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke rumah duka.

Sebelumnya diberitakan, kasus gizi buruk hingga saat ini masih saja ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Kondisi Silvester, yang didiagnosis menderita gizi buruk, sempat kritis sehingga menjalani perawatan secara intensif. Selain gizi buruk, bayi Sivester juga terkena radang paru-paru atau bronkopneumonia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com