Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/05/2014, 15:40 WIB
|
EditorFarid Assifa

UNGARAN, KOMPAS.com — Jawa Tengah dinyatakan waspada terhadap ancaman penyakit rabies. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat terus mewaspadai penyakit ini, menyusul maraknya penjualan serta konsumsi daging anjing oleh sebagian warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Whitono mengakui, pengawasan terhadap ancaman penyakit rabies kembali berjalan meski wilayah ini sebelumnya sudah dinyatakan bebas dari penyakit rabies.

Pengawasan tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates, Yogyakarta. Hanya saja, kata Whitono, pihaknya cukup berhati-hati menjalankan pengawasan ini untuk menghindari anggapan pihaknya melegalkan pemotongan anjing.

"Kami tidak bisa melakukan (pengawasan) terbuka seperti halnya pengawasan kesehatan terhadap hewan ternak. Ini untuk menghindari kesan, seolah kami melegalkan pemotongan anjing,” kata Whitono saat dikonfirmasi di Ungaran, Jumat (9/5/2014).

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, jelasnya, hanya mengawasi hewan yang lazim dikonsumsi masyarakat. Seperti sapi, kerbau, kambing serta sejumlah ternak unggas seperti ayam dan itik. “Kalau anjing ini kan tidak semua mengonsumsi,” katanya.

Selain itu, pemotongan anjing cenderung dilakukan tertutup oleh perorangan, tidak seperti pada hewan ternak umumnya yang dilakukan di tempat resmi seperti rumah pemotongan hewan (RPH) atau rumah pemotongan unggas (RPU). “Selama ini kita tidak pernah melihat tempat pemotongan anjing,” tegasnya.

Meski begitu, pengawasan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali kasus rabies di Jawa Tengah. Petugas BBVET Wates, tambahnya, masih rutin melakukan pengawasan dengan sasaran tempat- tempat yang terpantau melakukan pemotongan anjing.

“Misalnya dengan melakukan pengambilan sampel otak pada anjing yang dipotong, untuk diteliti di BBVET Wates,” tambahnya.

Whitono juga mengakui, pemotongan anjing cenderung tertutup sehingga menyulitkan pengawasan. Pihaknya mencatat sejumlah daerah di Jawa Tengah dengan konsumsi daging anjing relatif lebih tinggi, salah satunya di Surakarta.

"Ini dapat dilihat dari maraknya lapak atau warung tenda yang menawarkan menu berbahan daging anjing. Daerah dengan konsumsi tinggi seperti inilah yang menjadi sasaran pengawasan tersebut,” lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Regional
Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Regional
Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Regional
Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Regional
99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

Regional
Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Regional
Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke