Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digusur, Pedagang Kaki Lima Pindah Lapak ke Halaman Balaikota

Kompas.com - 23/04/2014, 11:51 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com — 
Para pedagang kaki lima menggelar barang dagangannya di halaman Balaikota Kediri, Jawa Timur, Rabu (23/4/2014). Ini merupakan aksi unjuk rasa para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sriwijaya menyusul larangan berjualan di tempat mereka berjualan di Jalan Sriwijaya.

Selain menggelar barang dagangannya, massa yang melengkapi diri dengan seperangkat alat pengeras suara besar di atas mobil bak terbuka itu juga menggelar aksi kesenian tradisional jaranan. Beberapa spanduk berisi aspirasi juga menyertai aksi mereka, seperti "berikan kepada kami kenyamanan berjualan" dan "PK5 juga bayar pajak".

Zaenal Abidin, salah seorang pedagang, menyesalkan sikap pemerintah, termasuk Satpol PP maupun pihak kepolisian yang telah melakukan razia di Jalan Sriwijaya, beberapa waktu lalu. Penertiban itu, lanjutnya, menyebabkan kerugian terhadap pedagang karena tempat relokasi yang ada di Kelurahan Kaliombo dinilai tidak representatif.

"Kami minta kepastian dan kenyamanan dalam berdagang," kata Zaenal.

Setelah menggelar orasi, beberapa perwakilan massa kemudian diterima oleh pihak pemkot untuk menyampaikan aspirasinya. Hampir satu jam lamanya mereka bernegosiasi.

Sementara itu, di halaman, massa terus memainkan kesenian jaranan. Pihak kepolisian terlihat menjaga aksi tersebut dengan ketat.

"Kami akan mengawal selama Bapak menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan tidak dilakukan anarkis," kata Kepala Polres Kediri AKBP Budhi Herdi Susianto di hadapan massa.

Seusai pertemuan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menemui massa. Abdullah menyampaikan janji akan adanya tempat untuk pedagang kaki lima yang lebih representatif. Tempat yang ada di Kelurahan Kaliombo saat ini, menurutnya, hanya sementara.

"Besok saya akan kasih jaminan bahwa akan kita bangunkan pasar yang lebih bagus dan layak," kata Abdullah.

Menanggapi hal itu, massa malah meminta agar pemkot mengembalikan mereka ke tempat berjualan semula.

"Kalau begitu, kita juga meminta berjualan di tempat asal (Sriwijaya) hingga adanya tempat yang dibangun," kata warga.

Massa kemudian membubarkan diri setelah ada pembicaraan lebih lanjut antara pemkot dan perwakilan pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com