Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminolog: Penculik Bayi di RSHS Punya Ilmu Kebidanan

Kompas.com - 28/03/2014, 15:10 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Pakar kriminologi dari Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar, menduga, pelaku penculikan bayi Lasmaria Manurung (24) di ruang persalinan Alamanda, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, dua hari lalu, sudah terlatih.

Yesmil mengatakan, dari gelagat dan sikap korban yang terekam di dalam CCTV serta kabar keberadaan orang yang menunggu di luar rumah sakit, menunjukkan bahwa pelaku tidak bekerja sendiri, atau dengan kata lain, pelaku kemungkinan besar merupakan anggota sindikat penjualan bayi.

Namun, terlepas dari pelaku bekerja sendiri atau anggota sindikat penjualan bayi, Yesmil mengatakan bahwa pelaku memiliki ilmu kebidanan.

"Yang paling jelas dari aksinya, idiom-idiom yang ditunjukkan, dia mengetahui tata cara menjadi dokter dan bidan," kata Yesmil saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (28/3/2014).

Dari beberapa kasus yang pernah terjadi, kata Yesmil, penculikan dan penjualan bayi rata-rata dilakukan oleh bidan. "Tapi saya tidak berani mengatakan dia itu bidan. Yang jelas dia mengetahui kebidanan," katanya.

Selain itu, dia menduga bahwa pelaku memang sudah mengintai bayi Lasmaria yang belum genap berusia satu hari itu. Pasalnya, selain tenang dalam melakukan aksinya, pelaku juga tampak mengenal situasi dan kondisi di dalam rumah sakit.

Kronologi penculikan

Diberitakan sebelumnya, buah hati kedua dari pasangan suami istri, Toni Manurung (26) dan Lasmaria Manulang (24), yang baru dilahirkan di RS Hasan Sadikin, diculik oleh seorang perempuan berkerudung yang menyamar menjadi dokter, Selasa (25/3/2014).

Bayi itu diketahui hilang pada Selasa pukul 19.30 WIB. Toni menceritakan, ketika itu, istrinya baru selesai melahirkan, sekitar pukul 09.30 WIB. Perempuan berkerudung itu sudah hadir dan memantau gerak Lasmaria.

"Memang sebelumnya, waktu baru lahir, si pelaku sudah ada. Istri saya saat itu sempat melihat pelaku, tapi istri saya tidak curiga," ungkap Toni kepada wartawan di RS Hasan Sadikin, Rabu.

Setelah bayi itu dilahirkan, lanjut Toni, pelaku menghampiri Lasmaria. Pelaku sempat menanyakan kondisi istrinya itu. Sekitar Selasa sore, Lasmaria dipindahkan ke ruangan di Alamanda kelas III.

Saat pindah kamar, pelaku datang menghampiri Lasmaria. "Pelaku bilang ke istri saya, katanya, 'kalau memang capek, ya diistirahatkan dulu'," katanya menirukan ucapan pelaku.

Setelah itu, pelaku keluar. Pelaku terlihat mondar-mandir, dan kemudian pada pukul 19.15 WIB, pelaku menghampiri Toni dan bertanya kapan pulang. Toni menjawab Rabu. Pelaku terus mengajak Toni dan Lasmaria mengobrol. Posisi bayi saat itu sedang tertidur tepat ada di samping Lasmaria.

Pelaku kemudian bertanya lagi kepada istri apakah merasa mules. Istri Toni pun mengiyakan. Pelaku kemudian menyuruh Lasmaria ke kamar mandi. "Ibu memang suka nahan kencing ya? Kalau mau kencing, kencing saja dulu, jangan ditahan," kata Toni menirukan ucapan pelaku.

Pelaku juga menyuruh Lasmaria membasuh darah yang tersisa di tangannya. Pelaku pun menyuruh Toni untuk mengantar istrinya pergi ke kamar mandi. Toni pun bergegas menuntun istrinya ke kamar mandi. Saat berjalan ke kamar mandi, Toni sempat melihat pelaku mendekati dan menggendong bayi tersebut.

"Lima menit saya ngantar istri ke kamar mandi, pas saya kembali lagi ke kamar tidur, bayi sudah tidak ada," kata Toni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com