Muhammad Falih (56) diduga mengalami serangan jantung di tengah perjalanan menuju Malang untuk menghadiri acara keluarga.
Sopir Bus, Samsul Anam, menjelaskan, isteri almarhum sempat berteriak meminta tolong sopir untuk berhenti saat suaminya tiba-tiba tidak sadarkan diri, setelah beberapa saat mengeluarkan suara seperti mengerang.
"Kondektur sempat keluar bus untuk mencari taksi, tapi tidak juga menemukan, akhirnya korban dipastikan sudah meninggal," kata Samsul.
Kata Samsul, almarhum hanya sekitar 20 menit di dalam bus sejak naik di terminal Purabaya Bungurasih. Dia mendengar teriakan isteri almarhum saat hendak keluar dari pintu keluar terminal di Jalan Raya Waru.
Dia pun akhirnya meminggirkan bus Tentrem Nopol N 7577 UG itu tidak jauh dari pintu keluar terminal, dan meminta semua penumpang untuk pindah ke bus lain.
Menurut isteri almarhum, Siti Sarofah, suaminya yang berprofesi sebagai tukang jahit itu semula akan naik kereta api dari Stasiun Surabaya Kota menuju Malang untuk menghadiri peringatan 100 hari meninggal mertuanya.
Karena terlambat, akhirnya warga Jalan Perlis Utara VI No 5 Surabaya itu bersama dua anaknya memilih naik bus dari terminal Bungurasih.
Ibu lima anak itu mengaku sebelumnya tidak pernah mendengar keluhan sakit dari suaminya. "Mungkin ini sudah takdir suami saya," kata Sarofah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.