Sebelumnya, Ketua Tanfidziyah DPC PKB Kota Malang dijabat oleh M Syafik. Menurut M Syafik, proses pergantian Anton dinilai tidak biasa, karena ditunjuk langsung oleh DPP PKB, bukan melalui proses pemilihan. "Seharusnya, pemilihan dilakukan secara musyawarah cabang," kata M Syafik, Senin (24/2/2014).
Masa jabatan M Syafik sebagai Ketua Tanfidziyah DPC PKB Kota Malang seharusnya berakhir pada 2018 mendatang (periode 2013-2018). Hal itu merupakan hasil musyawarah DPC PKB Kota Malang.
"Saya tidak mempermasalahkan pergantian itu. Yang penting untuk perbaikan partai ke depan," katanya singkat.
Anton secara resmi diangkat oleh DPP PKB menjadi ketua PKP Kota Malang pada Rabu (19/2/2014). Pengangkatan M Anton itu digelar di rumah makan baiduri Sepah milik wali kota itu sendiri.
Dalam pertemuan tersebut hadiri sejumlah kader, calon legislatif, dan Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB Kota Malang dan Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jatim, Thoriq. Saat itu, langsung dibacakan surat keputusan dari DPP PKB soal pergantian Ketua DPC PKB Kota Malang.
Kepada wartawan, M Anton membenarkan jika dirinya memang dipilih menjadi Ketua DPC PKB Kota Malang. "Yang menunjuk DPP PKB. Selain itu atas permintaan kader PKB," katanya singkat.
Saat ditanya soal kepindahannya dari Partai Gerindra yang mengusung dirinya menjadi wali kota Malang, Anton mengaku hal itu adalah proses politik. "Gerindra tidak ditinggalkan. Tetap koalisi dengan PKB," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra Kota Malang, Taufik Bambang menjelaskan, partai Gerindra tidak mempermasalahkan kepindahan pria yang akrab disapa Abah Anton itu ke PKB.
"Abah Anton keluar dari Gerindra tidak apa-apa. Abah Anton sendiri hanya menjadi kader partai Gerindra. Hal itu dilakukan saat mau mencalonkan diri menjadi Wali Kota Malang," katanya.
Karena sudah diangkat menjadi Ketua DPC PKB Kota Malang, tegas Taufik, secara otomatis Abah Anton harus dikeluarkan dari Gerindra. "Karena sudah diangkat jadi Ketua DPC PKB, kartu anggota Gerindra harus dicabut," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.