Ia mengatakan, keterampilan melalui Kraviti ini merupakan salah satu dari sejumlah kerja sama dengan perusahaan dan unit usaha lain.
"Yang utama adalah keterampilan ini sebagai bekal untuk percaya diri saat kembali ke masyarakat dan juga penghasilan yang mereka simpan di buku tabungan," kata Rosnaida.
Bagi Kraviti, Titin merencanakan untuk mengembangkan kelompok warga binaan baru di lembaga pemasyarakatan lain.
Ia mengatakan, omzet usaha kain perca ini mencapai Rp 130 juta tahun lalu, termasuk hasil penjualan melalui online dan sampai ke Australia dan Belanda.
"Kegiatan ini menggambarkan bahwa melalui bahan-bahan buangan atau perca, mereka yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat tetap ada harapan untuk menjadi bernilai melalui sebuah karya dan produk," kata Titin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.