Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Tua Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Mandi

Kompas.com - 17/01/2014, 07:17 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Ety Suhaety (61) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi rumahnya di Jalan Cibatu Raya, Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/1/2014). Tak ada benda berharga hilang dan tak ada kerusakan di pagar maupun pintu rumah.

Jasad Ety yang bersimbah darah pertama kali ditemukan suaminya, Ahri Suwardi (60), Kamis, pada pukul 15.30 WIB. Ahri baru pulang dari pemeriksaan rutin kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Saat tiba di rumah, Ahri melihat pintu kabar yang sebelumnya terkunci dalam keadaan terbuka.

Suwardi tambah kaget ketika melihat istrinya tergeletak di kamar mandi berlumuran darah. "Pak Suwardi berteriak sekencang mungkin," kata salah satu saksi Syarifudin (63), tetangga pasangan itu, sembari menirukan teriakan minta tolong Ahri, Kamis. Syarifudin mengaku mendengar teriakan itu saat hendak berangkat ke masjid untuk shalat ashar.

Teriakan tersebut pun mengundang para warga sekitar untuk berdatangan. Beberapa warga sempat masuk melihat kondisi korban. Syarifudin mengaku melihat Ety berlumuran darah dengan luka sayat di beberapa bagian tubuh. "Saya melihat ada luka semacam sayatan di bagian leher dan luka memar di dahi," kata dia.

Warga lain, Suryani (64), mengatakan kamar mandi tempat Ety ditemukan terlihat penuh bercak darah. Ketika nyawa Suryani sudah dipastikan tak tertolong, kejadian itu pun dilaporkan kepada polisi, yang langsung melakukan pemeriksaan dan identifikasi di lokasi kejadian.

Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Trunoyudho Wisnu Andiko mengatakan belum dapat menduga penyebab kematian Ety. "Kami lakukan dulu otopsi. Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Penyebab kematian, nanti, berdasarkan alat bukti dan hasil otopsi," kata dua,

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Trunoyudho mengatakan ada beberapa luka di tubuh Ety. "Seperti pada bagian tangan, leher, dan muka (ada luka)," sebut dia. Trunoyudho menolak memastikan apakah luka itu disebabkan senjata tajam atau bukan.

"Jenazah Ety akan kami otopsi di Rumah Sakit Polri Sartika Asih di Jalan Mochamad Toha," imbuh Trunoyudho. Dia mengatakan polisi menemukan pecahan gelas di kamar mandi tempat Ety ditemukan dan sejumlah makanan kecil berserakan. "Apakah alat bukti itu mengarah pada kematian korban, kami telusuri dulu," katanya.

Penyelidikan awal mendapati barang berharga seperti cincin, anting-anting, dan gelang yang dikenakan Ety tidak hilang. Demikian pula telepon genggamnya. Namun, kata Trunoyudho, Ahri masih memeriksa keberadaan dua telepon genggam lain. "Dua buah handphone hilang, sementara barang lainnya tidak ada yang hilang," ujar dia.

Saat kejadian, Ety sendirian di rumah. Anak pasangan Ety dan Ahri tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Ahri mengatakan kepada penyidik bahwa dia sudah memastikan pintu pagar rumah terkunci. "Tapi, pada saat datang, suami korban melihat pintu sudah terbuka. Dan, tidak ada bekas pengrusakan pintu," kata Trunoyudho. 

Menurut Trunoyudho, sejumlah kejanggalan memang terlihat dalam kejadian ini dan menjadi bagian dari penyidikan kepolisian. Saat ini polisi masih meminta keterangan dari para saksi dan mendalami alat bukti dari lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com