Aksi PKL tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap rencana Pemkab Bondowoso yang akan menertibkan mereka. Mereka kawatir, jika digusur dari sekitar alun-alun kota akan kehilangan mata pencaharian.
“Ini adalah satu-satunya mata pencaharian kami, kalau kami dilarang berjualan di alun-alun, bagaimana nasib anak istri kami," teriak Wiwid, salah seorang pedagang.
Para PKL tersebut meminta kepada Pemkab Bondowoso untuk lebih arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan. “Anda jangan semena-mena pak, kami juga butuh makan. Jangan main gusur saja," katanya.
Perwakilan pengunjuk rasa ditemui Kepala Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan, dan UKM Bondowoso, Karna Suwandi. Ia membantah akan menggusur para PKL di kawasan alun-alun kota setempat.
“Kami bukan mau menggusur, tetapi mau menertibkan dan menata kembali," katanya.
Penertiban itu, kata Karna, merupakan upaya untuk membuat kawasan alun-alun lebih bersih dan asri. Sebab, selama ini, sekitar Alun-alun Bondowoso terkesan kumuh dan kotor. “Jadi kita meminta kepada para pedagang untuk memahami apa yang akan kami lakukan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.